Advertorial

Api Obor Asian Games 2018 Dibawa dari India, Begini Cara Membawa Api di Dalam Pesawat

Ade Sulaeman

Penulis

Bagaimana api yang berasal langsung dari India tersebut bisa dibawa menggunakan pesawat yang jelas-jelas tak boleh membawa api?
Bagaimana api yang berasal langsung dari India tersebut bisa dibawa menggunakan pesawat yang jelas-jelas tak boleh membawa api?

Intisari-Online.com -Hari ini, Rabu (15/8/2018), obor Asian Games 2018 akan dibawa melintasi sejumlah jalan di daerah Jakarta Selatan.

Rekayasa lalu lintas pun siap dilakukan olehDinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dalam rangka pawai obot tersebut.

Salah satu pertanyaan yang kerap muncul dari pawai obor tersebut adalah mengenai bagaimana api yang berasal langsung dari India tersebut bisa dibawa menggunakan pesawat yang jelas-jelas tak boleh membawa api?

Ternyata ada cara dan alat khusus yang digunakan untuk membawa api tersebut langsung dari India tanpa pernah padam.

Baca juga:Tiga Tahun Berlalu, Pembalap M. Fadli Blak-blakan Ceritakan Insiden Sentul yang Membuatnya Diamputasi

Simak saja penjelasan detailnya dalam artikelyang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dibawa dari India, Begini Cara Menjaga Api Obor Asian Games 2018 Tetap Menyala" berikut ini.

---

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna memastikan Api Obor Asian Games 2018 yang tiba di Yogyakarta merupakan api asli dari India.

Baca juga:Turki Di Ambang Kebangkrutan, China Siap Kuasai Negeri Erdogan

Api tersebut dibawa terbang dari India ke Yogyakarta dalam keadaan menyala dengan alat khusus yakni Tinder Box.

"Dijamin ini apinya asli dari India," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat jumpa pers di museum Pusat Angkatan Udara Mandala, Yogyakarta, Selasa (17/07/2018).

Dia menjelaskan, api yang diambil dari India dibawa terbang ke Indonesia dengan keadaan menyala. Api dibawa kedalam pesawat dengan alat khusus yang bernama Tinder Box sehingga api tetap menyala dan aman.

"Menyala terus tidak pernah mati, sampai sekarang ya ini. Dibawa dengan alat khusus," tegasnya.

Menurut Yuyu, Tinder Box yang digunakan untuk membawa api dari India ke Indonesia berbahan bakar gas. Setiap bahan bakar habis, diisi kembali agar api tidak mati.

Baca juga:Dikenal 'Manja' dalam Pertempuran, Kini Tentara Amerika Dilengkapi 'Tangan Ketiga' untuk Operasikan Senapan

"Lentera ini menyala dengan gas, sekali mengisi bisa kuat sampai 10 jam," katanya.

Untuk berjaga-jaga, pihak panitia Asian Games 2018 menyediakan Tinder Box cadangan di dalam pesawat.

Sempat terkendala

Susi Susanti, atlet peraih medali emas bulu tangkis Olimpiade 1992 yang bertugas membawa api obor tersebut dari India ke Yogyakarta, mengatakan, tidak mudah membawa api obor yang menyala ke dalam pesawat.

Menurut dia, memasukkan api obor ke pesawat Boeing 737 400 milik TNI AU dari India sempat mengalami kendala.

"Proses pengambilan Api Obor Asian Games 2018 di India berjalan dengan lancar. Hanya saja ada sedikit kendala ketika akan dibawa ke Indonesia dengan menggunakan pesawat. Tetapi, semua bisa teratasi," kata dia saat jumpa pers di musium Pusat Angkatan Udara Mandala, Yogyakarta, Selasa (17/07/2018).

Yuyu Sutisna menjelaskan kendala yang terjadi di India adalah saat melalui pengamanan bandara di India.

"Di pesawat jangankan api, rokok saja tidak boleh. Tetapi, kami sudah meminta izin kepada otoritas di sana dan dengan koordinasi walaupun memerlukan waktu akhirnya mendapat izin dibawa melalui pesawat," ujarnya.

Seperti diketahui Api Obor Asian Games 2018 yang diambil dari India tiba di Lanud Adisutjipto Yogyakarta pada pukul 08.00 WIB. Api ini dibawa oleh Duta Obor Susi Susanti.

Hadir menyambut kedatangan Api Obor Asian Games 2018 di Lanud Adisutjipto, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, dan Erick Thohir selaku ketua Inasgoc.

Api yang diambil dari India ini pada Rabu (18/07/2018) besok akan disatukan dengan api abadi dari dari Merapen, Jawa Tengah. Penyatuan dua api abadi ini akan dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Candi Prambanan. (Wijaya Kusuma)

Baca juga:Hati-Hati! Inilah 4 Kerugian Jika Anda Membeli Ponsel Docomo

Artikel Terkait