Advertorial
Intisari-online.com - Bagi Anda yang mengikuti pasar smartphone di Indonesia pasti tidak asing dengan istilah ponsel eks Docomo.
Ponsel ini marak sekali beredar di toko online Indonesia dan dijual dengan harga murah meriah hingga di bawah sejutaan.
Meski murah meriah ponsel ponsel Docomo ini adalah ponsel dari vendor ternama seperti Sony, Fujitsu dan Samsung.
Meski menggiurkan sebenarnya ada beberapa kerugian jika Anda membeli ponsel Docomo.
Berikut ini 4 kerugian jika Anda membeli ponsel Docomo :
1. Aksesoris tidak original
Seperti yang diketahui bersama ponsel ini dibawa langsung dari Jepang tanpa box dan hanya berupa ponsel batangan saja.
Jika Anda ingin membelinya dalam kondisi lengkap seperti baru, maka Anda bisa menambah biaya untuk kelengkapannya.
Namun, jangan harap Anda akan mendapatkan aksesoris yang original sebab ponsel ini dibawa secara ilegal ke Indonesia.
Baca Juga :4 Alasan Mengapa Kita Tak Perlu Membeli Ponsel Dengan Harga di Atas Rp5 Jutaan
2. Sparepart sulit didapatkan
Meski murah meriah ponsel tetap saja ponsel ini dibawa secara ilegal ke Indonesia.
Jadi jika sewaktu-waktu rusak maka Anda akan sangat sulit untuk mencari sparepart-nya, bahkan mungkin onderdilnya tidak dijual di Indonesia.
3. Gampang rusak
Baca Juga :Inilah 5 Zodiak yang Sulit Untuk Jatuh Cinta, Apakah Anda Termasuk di Dalamnya?
Ponsel Docomo memang menarik dan murah namun ponsel ini tidak menjamin akan awet.
Seperti yang dikeluhkan oleh pengguna ponsel Docomo di forum-forum ponsel, smartphone ini sangat rentan sekali rusak.
Dari beberapa kasus yang beredar kerusakannya di bagian lcd dan touchscreen.
4. Rawan malware
Baca Juga :Sebelum Era Smartphone, 4 Ponsel Ini Sempat Digandrungi dan Jadi Primadona, yang Mana Milik Anda?
Pada dasarnya Docomo adalah operator asal Jepang yang bekerja sama dengan beberapa vendor ponsel ternama.
Hal itu tak lain karena untuk menarik pengguna operator Docomo di Jepang sana.
Terlepas dari itu semua, ponsel ini sebenarnya tidak bisa digunakan di Indonesia.
Untuk itulah sebelum dijual di Indonesia, penjual memodifikasi software-nya supaya bisa digunakan di Indonesia dengan cara melakukan unlock provider.
Untuk itulah sebenarnya ponsel Docomo yang dibawa ke Indonesia ini sistem operasinya sudah tidak original dan tentunya rentan terhadap malware.