Advertorial

Keluarganya Sering Sakit Setelah Pindah Rumah, Ternyata Rumah Tersebut Bekas Pabrik Narkoba

Khena Saptawaty
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Sebuah keluarga di Australia sering jatuh sakit tanpa sebab. Setelah diselidiki, ternyata rumah yang mereka sewa itu pernah jadi pabrik narkoba.
Sebuah keluarga di Australia sering jatuh sakit tanpa sebab. Setelah diselidiki, ternyata rumah yang mereka sewa itu pernah jadi pabrik narkoba.

Intisari-Online.com – Berita ini bisa menjadi pelajaran bagi mereka yang akan mengontrak rumah atau membeli rumah bekas pakai.

Ada baiknya Anda menyelidiki terlebih dahulu rumah yang anda minati tersebut.

Jangan sampaA anda mengalami nasib seperti keluarga Anthony dan Sophie Turner.

Dilaporkan, pasangan itu dan kedua anak mereka pindah ke sebuah rumah sewaan berkamar empat di Bundall, Gold Coast, Australia, pada Desember 2017.

Baca juga:Derita Penyakit Langka, Bocah Ini Ingin Nikahi Ibunya Sebagai Permintaan Terakhirnya

Setelah beberapa minggu menempati rumah itu, keluarga Turner dan juga dua putranya menderita sakit misterius.

Sophie menderita migrain yang parah dan beberapa kali harus dibawa ambulan dari rumah mereka ke rumah sakit.

“Sophie tidak bisa membuka matanya, ia benar-benar menderita migrain yang melumpuhkan. Aku sendiri mengalami masalah pencernaan,” cerita Anthony Turner kepada 9News.

Kedua putra mereka yang berusia 13 dan 19 tahun juga menderita ruam yang menyakitkan dan melepuh pada kaki mereka.

Apalagi putra tertuanya punya masalah jantung sejak dilahirkan.

Setelah diselidiki, ternyata fakta tentang rumah yang mereka sewa sungguh mengerikan.

Rumah itu ternyata dahulunya pernah menjadi pabrik narkoba jenis methamphetamine.

Parahnya, sisa-sisa bahan narkoba berbahaya itu masih melekat di dalam rumah yang mereka tinggali.

Artinya, rumah itu mengandung sisa narkoba tingkat tinggi yang membahayakan kesehatan.

Baca juga:Ahli Ini Klaim MH370 Menghilang Karena Seorang Menyelinap di Dalam Pesawat, Ini Alasannya

Bahan berbahaya itu bahkan bisa memperburuk kesehatan putra tertua keluarga Turner yang punya masalah jantung sejak lahir.

“Itu luar biasa mengagetkan akan apa yang terjadi. Itu bagaikan sebuah mimpi buruk,” kata Sophie Turner kepada Gold Coast Bulletin.

Meth Screen, sebuah perusahaan yang menguji rumah dari methamphetamine, menemukan jumlah residu di sana 20 kali lebih tinggi dari 0,5 mikrogram dalam panduan keamanan.

10 mikrogram ditemukan di beberapa tempat, sementara kamar mandi dan ruang makan tidak bisa terbaca.

Menurut juru bicara Meth Screen Ryan Matthews, beberapapun level di atas 0,5 dapat menyebabkan berefek pada kesehatan penghuni rumah.

Akhirnya keluarga Turner keluar dari rumah itu pada pertengah Juli dan kini tinggal di Ashmore, juga masih di kawasan Gold Coast.

Kepada The Project, Sophie mengatakan mereka keluar dari rumah karena rumah itu terkontaminasi dan tidak bisa ditinggali.

Rumah itu beresiko bagi kesehatan keluarga mereka.

Dilansir dari Mail Online, Senin (13/8/2018), keluarga Turner bermaksud mengambil langkah hukum bagi perusahan perumahan yang menyewakan rumah itu kepada mereka.

Mereka juga harus mengecek kesehatan mereka di tahun-tahun mendatang setelah terpapar sisa-sisa racun narkoba.

Karena kasus ini, Ryan Matthews menyarankan orang-orang yang ingin menyewa rumah untuk mencoba dan mengecek latar belakang rumah sebelum menempatinya.

“Jika Anda tidak memahami sejarah sebelumnya dari sebuah property, itu bisa berpotensi risiko karena banyak pengguna bahan narkoba itu di Australia,” tutup Ryan Matthews.

Baca juga:Tinggal Sidang Skripsi, Mahasiswi Cantik Ini Tewas Secara Tragis Akibat Begal!

Artikel Terkait