Intisari-Online.com - Desas-desus seputar pesawat tempur siluman F-117 Nighthawk sangat berlimpah, bahkan sebelum ia digunakan dalam pertempuran untuk pertama kalinya.
Setelah aksi pertamanya di Operation Just Cause, lazim dikenal sebagai invasi Amerika Serikat ke Panama pada 1989, F-117 dikirim ke Irak.
Setelah itu, pesawat dengan desain unik itu dikirim ke berbagai medan pertempuran di mana Amerika terlibat di dalamnya.
F-117 bisa disebut sebagai pelopor konsep pesawat siluman dalam dunia militer. Tapi bagaimana jika ia tidak pernah terbang atau ada?
Untuk menjawab itu, mari mundur jauh ke belakang.
Baca juga: Sial, Meskipun Berteknologi Siluman Pesawat Antiradar F-117 Nighthawk Ternyata Bisa Ditembak Jatuh
F-117 muncul dari beragam perkembangan strategis dan teknologis yang sebenarnya tidak saling terkait.
Dari sisi strategis, selama Perang Vietnam, meski harganya murah, tapi dibutuhkan banyak sekali rudal untuk menyerang sasaran. Hal ini menyebabkan ongkos yang dikeluarkan tetap saja mahal.
Sistem seperti SA-2 saja harus disebar sebanyak mungkin jika ingin merontokkan sistem pertahana Vietcong yang terkenal kuat.
Karena tidak mau buang-buang percuma, mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan pendekatan yang berbeda: harus ada pesawat yang bisa melakukan melontarkan bom dengan presisi.
Pada saat yang sama, penelitian aeronautika menetapkan, mengurangi penampang radar (yang membuat intersepsi lebih sulit) ternyata sesuatu yang masuk akal.
Meski begitu, pesawat dengan teknologi “siluman” cenderung punya permukaan yang membuatnya sangat sulit terbang.
Kemajuan dalam teknologi pebernangan berbasis komputer, bagaimanapun juga, membuka kemungkinan mengatasi persoalan pelik ini.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR