Intisari-Online.com – Chaunte Lowe adalah seorang atlet lompat tinggi yang mengikuti olimpiade tahun 2008 silam. Ia tidak pernah tahu dirinya memenangkan pertandingan tersebut, hingga delapan tahun berlalu.
Chaunte Lowe mengetahui kemenangannya juga sangat unik. Waktu itu, ia sedang duduk-duduk santai sendirian di rumahnya. Rumah Chaunte sendiri berada di Central Florida. Waktu itu, suaminya sedang tes pekerjaan dan anak-anaknya semua sekolah.
(Baca juga: Gara-gara Pilot Sulit Membedakan Nama Kota, Pesawat Berisi Delegasi Olimpiade Nyasar di Korea Utara)
Ketika sedang membuka akun Facebook miliknya, muncul notifikasi. Rupanya, salah satu atlet lompat tinggi Jerman yang dulu mantan rivalnya, Ariane Friedrich, mengucapkan selamat karena ia berhasil meraih medali perunggu olimpiade.
Awalnya, Chaunte sama sekali tidak menganggap serius perkataan Ariane. Memang, teman lamanya itu selalu senang melontarkan lelucon. Namun, tiba-tiba muncul ucapan selamat lagi dari mantan rivalnya yang lain. Kali ini, Chaunte mau tak mau mulai mencari informasi.
(Baca juga: Medali Olimpiade Tokyo 2020 Terbuat dari Daur Ulang Smartphone)
Rupanya, tiga orang yang masuk dalam 10 besar dalam cabang lompat tinggi di olimpiade 2008 ketahuan menggunakan doping obat-obatan yang sudah dilarang. Tiga orang ini posisinya tepat di depan Chaunte. Jadi, dari posisi enam, Chaunte langsung dinobatkan menjadi peraih medali perunggu.
Saat pertama kali membaca berita itu, Chaunte merasa dengan hilangnya tiga orang di atasnya, maka ia menjadi juara keempat. Saking senangnya, ia bahkan salah menghitung! Setelah sadar bahwa ia kini menjadi juara ketiga, Chaunte langsung berteriak dan melonjak-lonjak.