Intisari-Online.com – Dua orang pendaki gunung sedang berjuang bersama menaklukkan gunung yang tinggi. Mereka sudah sampai pada separuh perjalanan dan cuaca makin buruk saja.
Sang pendaki gunung yang masih belum berpengalaman itu kemudian mulai mengeluh dan berkata pada seniornya, “Hei, mana pemandangan indah yang selalu kamu puji-puji itu? Aku sama sekali tidak melihatnya! Perjalanan kita benar-benar buruk!”
(Baca juga:Kebahagiaan Ada di Mana-mana, Tapi Hanya Ketika Kita Bersyukur)
Anehnya, sang senior justru tersenyum lalu menjawab, “Pemandangan indah? Kita sedang berada di tengah-tengah pemandangan indah itu! Kamu tidak yakin? Tunggu hingga kita sampai ke puncak dan kamu akan memahaminya.”
Dalam hidup, kita seringkali tidak bisa melihat begitu banyak keindahan, atau belum bisa. Biasanya kita sudah dikelilingi oleh berbagai macam keindahan mulai dari keluarga yang penyayang, teman-teman yang selalu mendukung, pasangan yang baik, dan sebagainya. Namun, seringkali kita tidak menyadarinya dan baru sadar ketika kita sudah sampai pada puncak kesuksesan.
(Baca juga:Jangan Pernah Mengubah Dunia, tapi Ubahlah Hatimu untuk Mendapatkan Kebahagiaan)
Saat sukses, mungkin kita akan ingat bahwa seluruh perjuangan ini tidak akan bisa tercapai bila tidak ada orang-orang yang mendukung kita. Semua perjuangan ini tidak akan berarti tanpa jerih payah yang dilakukan selama bertahun-tahun.
Jadi, di mana ada keindahan? Tentu ada di sekitar kita setiap saat. Kita hanya harus memahami bahwa keindahan ini perlu dipahami dan dinikmati setiap saat. Jangan pernah merasa hidup kita hanya dipenuhi kemalangan saja.