Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah kejadian tak menyenangkan terjadi pada seorang dokter pada bulan April 2018 lalu.
Dilaporkan seorang dokter ahli bedah telah diberhentikan dari jabatannya di rumah sakit New Delhi karena melakukan operasi yang seharusnya tidak perlu pada kaki pasien.
Dokter bedah itu dengan percaya diri mengebor sebuah lubang di kaki kanan Vijendra Tyagi yang berusia 50 tahun untuk memasukkan pin sebelum menyadari bahwa dia telah mengoperasi pasien yang salah.
SebabTyagisaat itu dirawat dengan cedera kepalaakibat kecelakaan mobil.
Baca juga:Ini yang Harus Dilakukan agar Bertahan Hidup ketika Terjadi Kecelakaan Pesawat di Daerah Terpencil
Namun dokter malah mengiradia adalah pasien lain yang patah kaki dan menjalani operasi untuk memperbaiki fraktur yang tidak dideritanya.
Inspektur medis rumah sakit Ajay Bahl mengatakan kepada AFP bahwa pasien tersebut berada di bawah pengaruh anestesi.
Pada akhirnya dokter, yang namanya tidak diungkapkan tersebut, diberhentikan dari jabatannya karena kelalaian dan ditempatkan di fasilitas terpisah di bawah pengawasan ketat seorang dokter senior.
"Dokter bedah menyadari kesalahan dan melepas jabatannya. Dia juga meminta maaf atas kesalahan itu tetapi kami mengambil tindakan tegas," kata Bahl.
Tyagi keluar dari rumah sakit pada akhir pekan tetapi akan membutuhkan satu minggu untuk benar-benar pulih dari operasi kaki yang seharusnya tidak perlu, kata dokter.
Baca juga:Mulai dari Rp70 jutaan sampai Ratusan Juta, Inilah 5 Prosedur Operasi Plastik Paling Mahal
Laporan kelalaian medis, sering mengakibatkan kematian di India.
Sebelum kasus kasus ini, adadokter ditangkap karena gagal mendiagnosis seorang pasien berusia 51 tahun yang mengaku menderita tekanan darah tinggi.
Dia mengalami serangan jantung dan meninggal.
Seminggu sebelum insiden itu, seorang wanita berusia 30 tahun salah menjalani dialisis di Lembaga Ilmu Kesehatan India yang berperingkat paling top namun mengeluh sakit perut ringan.
Dokter mencoba mengutak-atik dokumen untuk menutupi kesalahan itu.
Pada bulan Desember tahun lalu, sebuah rumah sakit Delhi secara tidak benar menyatakan sepasang kembar prematur tewas meski satu hidup, menyebabkan kemarahan dan memaksa pemerintah untuk menutup lembaga itu.
Bayi itu meninggal di rumah sakit lain beberapa hari kemudian. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)