Intisari-Online.com – Anda telah menikah dan semuanya terasa indah, kecuali…..ibunya. Berikut ada empat solusi untuk mengurangi tekanan, menghindari perang dunia ketiga dan tetap positif ketika berhubungan dengan mertua: (Baca juga: Jangan Terlena ‘Teduhnya’ Rumah Mertua Hingga Lupa Bangun Rumah Sendiri) Jangan dimasukkan ke hati Saat mertua mulai mengomel soal memiliki anak atau pilihan karier kita, penting untuk membiarkan kritik pergi begitu saja. Kita tidak perlu izin dari siapa pun untuk menjalani hidup yang diinginkan. Jadi, kenakan headset tak kasat mata ketika mertua mulai ikut campur urusan agar emosi tak terpancing. Ibaratnya, masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Puji mertua Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghindari perang dunia dengan mertua adalah mengatakan hal baik tentang dirinya. Setidaknya puji mertua karena telah membesarkan suami Anda dengan sangat baik. Atau ketika penampilannya menarik. Lihat sisi positif dari mertua sehingga kita bisa lebih memahaminya. Namun, kita harus memujinya dengan tulus, jangan berpura-pura! (Baca juga: Java Mosque, ‘Replika’ Masjid Demak yang Lahir dari Sentuhan Mertua KH Ahmad Dahlan) Bicarakan dengan pasangan Katakan sejujurnya kepada suami bagaimana ibunya membuat Anda merasa tidak nyaman. Minta bantuan pasangan bagaimana cara untuk mengambil hati ibu mertua. Namun, jika keadaan tidak berjalan dengan baik dengan beliau, minta pasangan agar tetap netral dan tidak memihak. Jangan terlalu dipaksakan
Jika Anda sudah akur dengan ibu mertua, itu merupakan satu hal yang bagus. Namun, jika masih ada sedikit ‘konflik’, itu juga tidak masalah. Tentu saja kita tidak ingin hal itu terjadi, tapi jika hubungan belum terlalu baik, jangan coba memaksakannya. Tetap berusaha untuk mengambil hatinya, namun jika tidak dihargai dan terus dianggap salah, maka terima hal tersebut. Jangan berusaha terlalu keras hingga akhirnya terlihat ‘mengganggu’.