Tinggal dengan Mertua dapat Menyebabkan Depresi

Muhammad Fauzan Aziz

Editor

Tinggal dengan Mertua dapat Menyebabkan Depresi
Tinggal dengan Mertua dapat Menyebabkan Depresi

Intisari-Online.com – Studi menunjukan, wanita menikah dan single parent berisiko besar mengalami depresi, saat mereka tinggal serumah dengan mertuanya, apalagi saat kelahiran bayi pertama.

Pola tersebut ada pada wanita kelas bawah, menengah, dan atas. Jika dibedakan melalui ras, wanita Latina janda berisiko mengalami depresi enam kali lipat dibanding ras lainnya.(Baca juga: Ketegangan Mertua-Menantu, Apa Sebabnya?)

Joy Piontak, analis dari Duke University Center for Child and Family Policy mengatakan, perbedaan tersebut sangat dipengaruhi oleh stigma dan prakiraan.

“Pasangan nikah biasanya akan mencoba untuk membuat rumah tangga mereka berpisah (dengan mertuanya). Kemungkinan besar, pasangan nikah yang berpisah dengan mertuanya dapat lebih mandiri secara ekonomi.”

“Ada nilai-nilai budaya yang mengatakan, terdapat tanda-tanda kegagalan dalam pasangan yang masih tinggal bersama mertuanya.” Ujar Piontak.(Baca juga: Cara Jitu Menarik Perhatian Mertua)

Di Amerika Serikat, satu rumah dengan mertua ternyata menjadi hal biasa, tercatat setidaknya 7.8 juta anak, atau 11% dari semua anak di Amerika Serikat, hidup dalam rumah tangga multi-generasi.

Singkatnya, setengah dari anak-anak yang lahir dari single parent, hidup bersama kakek atau nenek mereka.

Piontak mengatakan, “aku mengharapkan lebih banyak lagi akademisi yang memikirkan bentuk keluarga Amerika. Berbicara tentang keluarga, kita selalu berpikir tentang ibu, ayah, dan anak.”

Padahal menurut Piontak, bicara tentang keluarga lebih rumit daripada apa yang bisa dibayangkan, kompleksitas tersebut akan sangat mempengaruhi psikologis ibu. (sciencedaily.com)