Jembatan Bantar Yogyakarta Peninggalan PD II Yang Sering Dilewati Tapi Juga Sering Dilewatkan

Agustinus Winardi
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Jembatan Bantar Yogya Peninggalan PD II
Jembatan Bantar Yogya Peninggalan PD II

Intisari-online.com - Para wisatawan yang menuju kota Yogyakarta lewat jalur darat dari arah jalur selatan seperti jalur Jakarta-Bandung-Cilacap-Yogya, ketika sampai di kawasan Kulon Progo sebenarnya mereka menemukan hal yang sangat menarik.

Kulon Progo sendiri merupakan kawasan paling barat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan bisa dicapai setelah melewati kota Purworejo.

Saat memasuki daerah Kulon Progo yang jalan rayanya hitam mulus dan arahnya cenderung lurus menuju kota Yogyakarta, para pengendara akan melewati jejeran jembatan yang membentang di atas Sungai Progo.

Posis jembatan yang berjejer itu saling berdekatan dan merupakan jembatan lama sertabaru.

Jembatan lama merupakan jembatan yang dibangun oleh kolonial Belanda. Sedangkan jembatan yang baru dibangun oleh Pemda DIY yang menjadi jalur vital dari arah Kulon Progo ke kota Yogya dan sebaliknya.

Jembatan lama yang merupakan jembatan bersejarah sudah tidak dipakai dan dijadikan semacam monumen. Struktur arsitektur dan tampang jembatan mencerminkan bangunan jembatan Eropa masa lalu.

Pada masa Agresi Belanda ke-2di Yogyakarta pada Desember 1948, jembatan itu dikuasai pasukan Belanda dan sekaligus dijadikan markas komando.

Ada sekitar 100 pasukan Belanda yang bertugas menjaga jembatan. Markas Belanda yang letaknya di sisi timur jembatan sering diserang oleh gerilya RI dan jatuh korban.

Tapi akibat jatuh korban itu, pasukan Belanda sering melakukan sweeping ke desa sekitar dan membawa para tawanan ke markas Jembatan Bantar.

Sejumlah tawanan kemudian dieksekusi di atas jembatan dan mayatnya di lempar ke Sungai Progo.

Meskipun bersejarah, para wisatawan yang melintas dari arah Kulon Progo menuju Yogya sering tak menyadari jika perjalanannya sedang melintasi jembatan yang di sampingnya ada Jembatan Bantar yang sangat bersejarah.

Mungkin para wisatawan kurang informasi sehingga Jembatan Bantar peninggalan PD II itu sebenarnya sudah sering dilewati. Tapi sering juga dilewatkan.

Artikel Terkait