Berhentilah Berkelit, Mengapa Kita Sangat Sulit Mengaku Saat Berbuat Salah?

Tika Anggreni Purba
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Kita Perlu Menghentikan Kebiasaan Menyalahkan Orang Lain
Kita Perlu Menghentikan Kebiasaan Menyalahkan Orang Lain

Intisari-online.com - Ingat kisah masa kecil kita saat ketahuan bersalah di hadapan orangtua? Biasanya kita akan menunjuk orang lain untuk menutupi kesalahan kita. Entah itu adik atau kakak kita, intinya kita tidak mau disalahkan.

Kisah tersebut rupanya tidak berhenti di situ. Ketika dewasa, kita juga masih cenderung melakukan hal yang sama. Walau tidak serta merta menunjuk orang lain, namun kita memiliki tendensi untuk tidak mengakui kesalahan kita sendiri. Ya, kan?

Kejadian saling menyalahkan dan sulit mengakui kesalahanan mungkin bisa kita alami di mana pun. Baik di rumah, di tempat kerja, bahkan dalam pergaulan.

(Kisah Bonny yang Tersiksa karenaTidak Berani Mengakui Kesalahannya)

Pertanyaannya adalah mengapa kecenderungan tersebut tersimpan dalam diri manusia? Karena umumnya orang tidak ingin bertanggung jawab. Cara untuk menghindari tanggung jawab akan perbuatan sendiri itu, seperti yang dilansir pada Huffingtonpost.com kita lakukan dengan cara:

  1. Menyalahkan orang lain

  2. Menarik diri

  3. Merasionalkan kesalahan tersebut dengan cerita yang kita buat sendiri

-

Nah, biasanya orang yang tidak memiliki kesadaran diri yang dewasa secara spontan melakukan hal di atas ketika melakukan kesalahan. Sedangkan mereka yang cukup dewasa, lebih mampu mengendalikan dirinya untuk tidak berkelit. Orang yang dewasa akan mengambil langkah bijak untuk mengaku jika dia memang berbuat salah.

Namun tidak semua orang seperti itu, bahkan orang-orang yang menduduki posisi pemimpin sekalipun. Sayangnya, pemimpin yang sulit mengakui kesalahannya justru lebih banyak merugi. Sebab mereka biasanya akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang dipimpinnya.

Selain dari menghindari tanggung jawab, kita cenderung sulit untuk mengakui kesalahan karena reaksi otak kita. Saat kita bersalah, otak memproses kondisi itu sebagai situasi yang mengancam. Sehingga alam bawah sadar kita langsung membawa pikiran dan perasaan kita untuk membela diri.

-

Nah karena dorongan itu, kita akan berusaha untuk menyelamatkan diri kita agar tidak disalahkan. Kondisi tersebut juga membuat tubuh mengeluarkan hormon stres, yaitu kortisol. Sehingga kita tidak bisa berpikir dengan jelas saat kita melakukan kesalahan.

Tapi, perlu diingat! Penjelasan di atas bukan berarti menjadi alasan bagi kita untuk lari dari tanggung jawab ketika melakukan kesalahan. Sebab seharusnya tiap-tiap orang harus belajar dan berjuang untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Orang yang dewasa dan kuat adalah orang yang rendah hati untuk mengakui kesalahannya. Sebab itu artinya ia berani untuk memperbaiki kesalahan itu. Semangat!

(Kita Perlu Menghentikan Kebiasaan Menyalahkan Orang Lain)

Artikel Terkait