Intisari-online.com--Orang lain mungkin melakukan kesalahan kepada kita. Wajar jika kita merasa marah atau mungkin kesal dengannya. Lalu kita mulai menyalahkan dia terus menerus karena kesalahannya itu. Apakah kita patut terus menyalahkan orang lain? Jangan-jangan ‘menyalahkan’ sudah menjadi kebiasaan bagi kita.
Awalnya menyalahkan orang lain memang cukup menolong kita untuk merasa lega. Namun jika hal ini menjadi kebiasaan, itu merupakan gangguan. Kebiasaan menyalahkan orang lain akan mengganggu perkembangan pribadi kita, hubungan kita, dan merusak mental kita. Apakah saya seorang yang suka menyalahkan orang lain? Cobalah jawab pertanyaan ini:
Menyalahkan orang lain hanyalah cara lain yang kita lakukan untuk melindungi diri kita sendiri. Dengan menyalahkan orang lain kita merasa aman. Tapi tidak selamanya begitu, demia kesehatan mental dan hubungan yang terus tumbuh subur dengan sesame kita perlu menghancurkan sifat ini. Berikut caranya!
-Buatlah keputusan untuk menghentikan kebiasaan menyalahkan orang lain. Ingatkan pada diri kita bahwa dengan menghilangkan kebiasaan ini kita akan menjadi lebih baik dan merasa lebih damai.
-Mulailah untuk berjuang dengan mengurangi kebiasaan menyalahkan orang lain. Buatlah rem pada diri sendiri, sebelum mulai menyalahkan orang lain. Latihan, latihan, dan latihan untuk menahan diri.
-Jika dalam suatu waktu kita sadar bahwa kita sudah berubah, cobalah bertanya pada diri sendiri. Jika saya tidak bisa menyalahkan keadaan dan orang lain, apa yang saya rasakan? Kita bisa menemukan jawaban yang membuat kita lebih bijak. Bahwa ternyata tak ada untungnya menyalahkan orang lain.
-Hargai diri sendiri yang telah membuat komitmen untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu.
Jadilah berani untuk menghentikan kebiasaan buruk. Jangan lagi salahkan siapapun dalam situasi buruk yang terjadi dalam hidup kita.
(psychologytoday.com)