Advertorial
Intisari-Online.com - Ely Sugigi dlaporkan ke polisi atas tuduhan penipuan senilai Rp50 juta oleh penyanyi Tessa Mariska.
Penipuan tersebut berkaitan dengan bisnis penonton bayaran yang dikelola oleh Ely.
Dalam laporannya ke SPKT Polda Metro Jaya, Jumat (3/8/2018), Tessa menuduh Ely melanggar perjanjian kerjasama berupa membayar dan membagi keuntungan dari bisnis penonton bayaran.
Bisnis penonton bayaran memang telah dirintis sejak lama oleh Ely.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, 5 Landmark Terkenal ini Punya Ruang Rahasia, Salah Satunya Gua Roh Jahat
Terhitung sejak tahun 2007, pemilik nama asli Elly Suhari ini telah memulai karirnya menjadi koordinator penonton bayaran.
Ely awalnya juga sebagai seorang penonton bayaran, namun kini Ely tidak hanya sebagai koordinator saja melainkan juga menjadi seorang artis.
Kehidupannya sekarang pun boleh dibilang lebih baik dibanding dulu terutama dalam perekonomian.
Lalu, sebenarnya berapa sih keuntungan yang diperoleh oleh Ely Sugigi menjadi koordinator penonton bayaran?
Pada tahun 2012 lalu, mengutip detikhot Ely hanya mengambil keuntungan sebesar Rp5.000 rupiah saja per orang untuk dijadikan penonton bayaran.
Dalam sebulan, Ely bisa meraup hingga Rp35 juta dari pekerjaannya mengkordinasi penonton untuk berbagai acara musik di TV.
Setiap penonton bayaran mendapatkan upah Rp20 ribu hingga Rp35 ribu. Uang tersebut dibayarkan oleh pihak program TV yang menggunakan jasanya.
Sementara, imbalan yang dterima oleh penonton bayaran pun bervariasi, namun seperti yang disebutkan hipwee.com penonton bayaran bisa mengantongi hingga rp50.00 ribu dengan jam kerja paling lama 2 jam.
Bahkan, pada bulan-bulan tertentu seperti bulan ramadhan, akumulasi penghasilan mereka bisa mencapai Rp 6-8 jutaan/bulan.
Dalam bisnis penonton bayaran seperti yang dijalankan Ely ini, pola kerja para pemeriah acara juga profesional. Pembagian honor ada yang didasarkan pada kelas.
Seperti yang diutarakan Harsono Wahyudi agensi penonton bayaran, pemilik Harsono Management, yang pada tahun 2012 lalu memegang salah satu program musik di salah satu TV.
“Misalnya, kalau Rp20 ribu, biasa saja. Kalau kelas B Rp50 ribu, yang lebih bagus penampilannya. Kalau eksklusif, ibu-ibu arisan, atau anak-anak yang cantik seperti figuran, kelasnya beda lagi. Kira-kira Rp75 ribu- Rp100 ribu,” urai Mas Har dikutip dari Majalah Intisari.
Bisnis penonton bayaran dari waktu ke waktu semakin banyak diminati oleh orang.
Bisnis pengelolaan pemeriah acara yang dapat menjadi sandaran hidup bahkan memperbaiki kesejahteraan seperti yang dialami oleh Ely Sugigi.
Sama seperti pekerjaan lain, kunci utama untuk sukses di bidang ini seperti para koordinator penonton bayaran adalah kemauan bekerja keras.