Intisari-Online.com - Ungkapan "kasih ibu sepanjang jalan" menemukan maknanya pada Susan Gascoine. Nenek berusia 70 tahun ini akan menggalang dana bagi kesembuhan cucunya dengan melakukan aksi jalan kaki sejauh 450 km.
(Tiada yang lebih besar dari kasih ibu.)
Sang cucu, Tehya-Rose, didiagnosis menderita cystic fibrosis (fibrosis kistik).
(Dari laman Wikipedia, fibrosis sistik atau fibrosis kistik adalah radang akibat gangguan pada kanal klorida yang terletak pada lapisan epitelial. Fibrosis kistik merupakan suatu kelainan genetik. Sekitar 5% orang kulit putih memiliki 1 gen cacat yang berperan dalam terjadinya penyakit ini. Gen ini bersifat resesif dan penyakit hanya timbul pada seseorang yang memiliki 2 buah gen ini.Seseorang yang hanya memiliki 1 gen tidak akan menunjukkan gejala.
(Sudahkah kita mengucapkan terima kasih kepada Ibu?)
Gen ini mengendalikan pembentukan protein yang mengatur perpindahan klorida dan natrium melalui selaput sel. Jika kedua gen ini abnormal, maka akan terjadi gangguan dalam pemindahan klorida dan natrium, sehingga terjadi dehidrasi dan pengentalan sekresi. Fibrosis kistik menyerang hampir seluruh kelenjar endokrin (kelenjar yang melepaskan cairan ke dalam sebuah saluran). Penumpukan mukus menyebabkan bakteri lebih mudah berkembang biak sehingga infeksi bakteri, seperti pneumonia dapat terjadi.).
Perjalanan Susan Gascoine akan bermula dari wilayah Murray Bridge (satu jam berkendara dari Adelaide) hingga ke Adelaide melalui Victor Harbor dan Semenanjung Fleurieu.
"Keluarga saya mengira saya gila," katanya sambil tertawa.
Tahun lalu, Susan sudah memulai aksi serupa dengan berjalan kaki dari Renmark (sekitar 3 jam berkendara dari Adelaide) ke Adelaide untuk tujuan yang sama.
Saat itu ia berhasil mengumpulkan lebih dari Aus$15.000 (atau setara Rp150 juta) untuk lembaga "Cystic Fibrosis Australia Selatan"? dan Yayasan "Cure for Cystic Fibrosis"??
Susan juga menjual bunga mawar seharga Aus$5 demi pengumpulan dana. Bunga ini menjadi simbol penyakit fibrosis kistik.
Ia memutuskan melakukan aksinya kembali setelah melihat kondisi Tehya-Rose yang menurun. "Aku harus melakukan lebih banyak hal. Harapan hidup rata-rata (penderita fibrosis kistik) saat ini adalah pertengahan 30-an. Kita telah membuat banyak kemajuan tetapi masih belum ada obatnya," kata Susan.
Source | : | tribunnews.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR