Intisari-online.com—Mari simak dua cerita berikut ini:
Cerita Rumika
Rumika (26) menangis sambil memikirkan betapa tidak berharganya dirinya, bodoh, jelek, tidak berguna, dan mengecewakan. Ia membenci dirinya sendiri dan terus berpikir bahwa dirinya seperti sampah. Akhirnya ia mencari pisau kecil di mejanya dan mulai menyayati bagian tubuhnya sendiri.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Cerita Jora
Jora (23) sudah tidak tahan lagi. Ia merasa bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri segala penderitaan yang ada. Ia sudah mencoba segalanya namun tidak ada yang berubah. Maka bagi Jora, satu-satunya cara untuk melepaskan semuanya adalah mengakhiri hidup. Bunuh diri adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan semua rasa sakit yang ada.
Apa tanggapan Anda? Cerita Rumika dan Jora apakah terlihat berbeda atau memiliki kemiripan? Keduanya memiliki masalah personal yang membuat keduanya merasa terluka. Namun, respons mereka terlihat mirip namun tak sama. Rumika memilih menyakiti dirinya sendiri (self harm) dan Jora memilih untuk mengakhiri hidupnya (suicide).
(Waspada! Depresi Tak Sekadar Pengaruhi Fisik, Tapi Juga Picu Bunuh Diri)
Self harm sering dianggap berkaitan dengan niat bunuh diri, namun sebetulnya keduanya tidak begitu berkaitan. Walau memang ada kasus self harm yang pada akhirnya mati bunuh diri. Namun tidak semuanya, sebab umumnya orang yang menyakiti dirinya sendiri sebenarnya tidak berpikir untuk menghilangkan nyawanya..
Perbedaan signifikannya terletak pada maksud dari perbuatan itu. Orang yang cenderung bunuh diri (suicidal person), tidak melihat jalan keluar lain kecuali bunuh diri. Ia depresi, merasa tak berguna, dan tiada harapan.Akhirnya berpikir dan memutuskan untuk bunuh diri.
Sedangkan orang yang cenderung menyakiti diri (self harm person), melakukan hal tersebut untuk mengatasi penderitaan yang dirasakannya. Menyakiti diri sendiri dianggap sebagai jalan keluar untuk mengatasi rasa sakit yang dialaminya secara emosional. Sayangnya, kecenderungan menyakiti diri sendiri ini berpengaruh pada otak sehingga membuat pelakunya merasa candu dan mengulanginya berkali-kali.
Klik 2 untuk melanjutkan membaca ciri-ciri orang yang berniat bunuh diri dan orang yang menyakiti dirinya sendiri.
(Saat Orang Terdekat Ingin Bunuh Diri)