Sejumlah Kebun Binatang Eropa Berencana Memotong Cula Badak, Kok Tega?

Lila Nathania
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Nasib badak yang malang
Nasib badak yang malang

Intisari-Online.com - Belum lama ini, seluruh dunia dikejutkan dengan peristiwa penembakan badak di kebun binatang oleh pemburu cula. Penembakan brutal ini terjadi di Thoiry Zoological Park, Paris.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Dengan adanya peristiwa menyedihkan ini, Dvur Kralove Zoo di Republik Ceko mengatakan bahwa mereka akan memotong cula-cula badak di kebun binatang mereka demi menghindari terulangnya kejadian serupa.

Juru bicara kebun binarang berkata bahwa penyerangan yang terjadi di Paris telah menjadi peringatan bahwa bahaya yang mengancam para badak ini sungguh serius. Saat ini, Dvur Kralove Zoo di Ceko ini sendiri memiliki kawanan badak yang terdiri dari 21 ekor badak hitam maupun badak putih selatan.

(Sungguh Keji! Pemburu Terobos Kebun Binatang dan Bunuh Seekor Badak Hanya untuk Diambil Culanya)

Saat ini, badak putih selatan sudah dianggap hampir punah sedangkan badak hitam populasinya telah turun hingga 97 sejak tahun 1960.

Rencana pihak kebun binatang saat ini adalah memotong cula 18 badak ini untuk membuat mereka tidak menjadi target para pemburu cula lagi. Tiga badak yang tidak diambil culanya ini masih kecil sehingga dianggap tidak perlu dipotong culanya.

Masih belum jelas kapan prosedur ini akan dilakukan dan di mana. Walau begitu, juru bicara kebun binatang berkata bahwa prosedur ini akan dilakukan dengan cara estetika sehingga para badak tidak akan merasa sakit sama sekali. Para dokter sendiri kemungkinan besar harus memakai gergaji besar untuk memotong cula para badak yang sangat tebal tersebut.

(Penasaran, Inilah yang Dilakukan Bayi Badak Sepanjang Hari!)

Bukan hanya kebun binatang di Ceko, sejumlah kebun binatang lain di Eropa rupanya juga sudah mempertimbangkan hal serupa. Salah satunya adalah sebuah kebun binatang di Belgia, Pairi Daiza Zoo. Kebun binatang yang terletak di pusat kota Brussel ini telah mengeluarkan pernyataan langsung. Erik Bomb, direktur Pairi Daiza Zoo, berkata bahwa mereka akan memperpendek cula-cula pada badak untuk melindungi kemanan mereka sendiri.

Menurut beratnya, cula badak ini lebih mahal dari caviar, kokain, bahkan emas. Satu cula badak bisa dihargai lebih dari empat milyar rupiah. Biasanya cula-cula ini dijual di pasar gelap Tiongkok dan Vietnam. Bahan ini dipercaya mampu menjadi obat tradisional dan obat kuat.

Hal ini sangat menyedihkan karena sebenarnya terbukti salah besar. Penyusun cula badak sepenuhnya adalah keratin, protein yang menyusun sebagian besar kulit, rambut, dan kuku manusia. Mengonsumsi cula badak sama saja dengan menggigiti kuku kita sendiri.

Artikel Terkait