Benarkah Anak-anak Mengenali Orang yang Tersenyum Tulus dan Tidak?

Mentari Desiani Pramudita
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Persahabatan dari Sebuah Senyuman
Persahabatan dari Sebuah Senyuman

Intisari-Online.com- Tersenyum adalah hal yang bisa dilakukan semua orang. Cukup dengan memamerkan gigi dan menatap lawan bicaranya, kita sudah dianggap tersenyum.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Tapi tidak semua senyum bermakna sama. Ada senyum tulus yang melibatkan otot untuk mempengaruhi mata, mulut, pipi, dan alis. Jenis senyum ini merupakan respon emosi positif.

Sementara ada juga yang tidak tersenyum tulus. Jenis senyum ini tidak melibatkan semua fitur wajar. Biasanya senyum ini dilakukan untuk menyembunyikan sesuatu seperti berbohong.

(Senyum adalah Hadiah Terbaik dalam Hidup)

Dilansir dari psychologytoday.com, pada 2016 ada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Evolution and Human Behavior. Di sana para peneliti memeriksa anak-anak usia muda untuk mengenali senyum tulus dan tidak.

Diketahui bersama, jika anak-anak selalu berkata jujur. Pemahaman inilah yang menjadi dasar penelitian ini.

(Menghadapi Kehidupan dengan Senyum, Maka Kebahagiaan Akan Didapat)

Dari total 168 anak usia 2 sampai 5 tahun, berikut hasil penelitiannya:

  • Kemampuan anak untuk membedakan antara senyum tulus dan palsu meningkat antara 2 sampai 4 tahun.
  • Pada usia 4 tahun, secara verbal anak-anak dapat mengidentifikasi senyum tulus.
Penilitian ini juga menunjukkan ketika anak yang berusia sangat muda dapat membedakan antara senyum tulus dan palsu, mereka bisa memutuskan dengan siapa mereka bekerja sama, berinteraksi, dan percaya.

Kemampuan anak untuk membedakan senyum tulus dan tidak sama halnya dengan tahap perkembangan anak. Misal ketika bayi atau anak mulai mengoceh, berjalan, berbicara, melompat, dan menggambar.

Artikel Terkait