Advertorial

Inilah Penjara Paling Aneh di Dunia, di Mana Narapidana Bayar Rp77 Juta Untuk Sel yang Akan Ditempatinya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Dia terkejut mengetahui bahwa dia harus membayar sekitar Rp70 ribu untuk pemenjaraannya dan tambahan Rp77 juta untuk sel yang akan ditempatinya.
Dia terkejut mengetahui bahwa dia harus membayar sekitar Rp70 ribu untuk pemenjaraannya dan tambahan Rp77 juta untuk sel yang akan ditempatinya.

Intisari-Online.com- Di jantung kota pegunungan La Paz di Bolivia barat, terdapat penjara San Pedro yang terkenal karena keanehannya.

Tidak seperti penjara lain dari seluruh dunia, San Pedro lebih mirip dunia bebas di mana masyarakatnya membentuk sistem sosial tersendiri.

Awalnya, penjara didirikan hanya untuk menampung 600 orang. Namun jumlah narapidana kemudian membludak hingga jumlahnya yang mencapai 3.000 orang.

Dilansir dari The Vintage News, sebagian besar narapidana ditangkap karena kejahatan terkait narkoba.

Baca Juga:Kahiyang Ayu Melahirkan: Ini Kisaran Biaya Operasi Caesar di RSIA YPK Mandiri

Kisah mengenai penjara San Pedro awalnya mulai mendapat atensi internasional karena publikasi seorang novelis, Rusty Young, yang telah berkunjung langsung ke sana.

Young menceritakan kisah Thomas McFadden, seorang mantan narapidana yang sempat dipenjara di San Pedro.

Semua di mulai pada 1996 saat McFadden tiba di Penjara San Pedro untuk pertama kalinya.

Dia terkejut mengetahui bahwa dia harus membayar sekitar Rp70 ribu untuk pemenjaraannya dan tambahan Rp77 juta untuk sel yang akan ditempatinya.

Tidak hanya itu,McFadden juara harus beradaptasi dengan dunia penjara San Pedro yang aneh ini.

Bahkan katanya, kokain memiliki harga yang lebih murah dibanding sepirnig makanan.

McFadden pun segera menjadi bagian dari masyarakat San Pedro dan mulai mencari nafkah sebagai pemandu wisata penjara.

Baca Juga:Inilah 10 Foto yang Menunjukkan 'Penampakan' Sesungguhnya, Tanpa Rekayasa!

Dia menawarkan tur penjara kepada para backpacker.

Penjara San Pedro dijaga hanya dari luar, satu-satunya tugas pengawal adalah memastikan bahwa tidak ada yang lolos.

Ini berarti para tahanan harus menjaga diri mereka sendiri.

Bahkan ada sekitar 200 anak yang tinggal bersama ayah mereka di tempat ini.

San Pedro mengoperasikan perekonomiannya sendiri dengan narapidana yang bekerja sebagai penjaga toko, penjual makanan, pendeta, tukang cukur, tukang kayu, penyemir sepatu dan pengedar kokain.

Lebih jauh, dikatakan bahwa kokain paling murni di negara ini dibuat dan dijual di dalam penjara San Pedro.

Sejak tahun 1990-an, San Pedro menjadi obyek wisata utama di negara ini dan telah dikunjungi oleh ribuan turis ilegal dari seluruh dunia Dunia.

Namun, sejak 2009, tur skala besar secara resmi terlarang dan pilihan yang tersisa bagi backpacker adalah wisata jalan kaki di La Paz.

Adapun Thomas McFadden sendiri telah dibebaskan dari penjara pada tahun 2000 untuk kemudian bekerja sebagai peternak ayam di Tanzania.

Baca Juga:Sneakers, Kaus Berkerah, dan Celana Jeans, Cermin Politik Muda dan Rileks dari Koalisi Jokowi

Artikel Terkait