Intisari-Online.com -Setiap patung yang dipasang di markas satuan-satuan militer mulai dari Koramil hingga Mabes TNI memiliki makna yang mendalam.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Fungsi patung baik yang dipajang sebagai monumen atau lambang satuan umumnya memiliki makna sebagai simbol perjuangan, penghargaan terhadap para pendahulu dan kebanggaan korps.
Hampir semua satuan-satuan militer di dunia memiliki patung sebagai simbol kebanggaan korps. Bahkan patung yang dipasang banyak yang merupakan adegan peperangan nyata dan berdarah-darah.
(Meme-meme Patung Macan Cisewu Ini Dijamin akan Mengocok Perut Kita)
Monumen milik Marinir Amerika (USMC) di Arlington County misalnya. Di lokasi itu terpajang monumen yang menggambarkan perjuangan USMC ketika memasang bendara AS di puncak Gunung Suribachi, Iwo Jima.
Pemasangan bendera yang aslinya berlangsung pada Perang Dunia II di Iwo Jima itu tidak mudah karena pasukan AS sedang terlibat pertempuran berdarah-darah melawan pasukan Jepang.
Monumen yang dibuat dari foto asli karya Joe Rosenthal pertama kali dibuat oleh seniman patung Felix de Weldon dan arsitek Horace W Peaslee dengan biaya dari negara.
Patung-patung yang terpajang di markas satuan-satuan TNI dan Polri umumnya juga dibuat oleh para seniman patung dengan latar pemahaman yang cukup.
Pembuatan patung macan itu jelas sudah ada prosedurnya.
Panduan prosedur itu antara lain
1.Kerut-kerut dahi dan empat taring macan merupakan refleksi dari arti Teritotium III divisi IV.
2.Dua puluh bintik-bintik melambangkan kelahiran Kodam III/Siliwangi.
3.Lima helai kumis macan menunjukan bulan mei.
4.Empat puluh enam jambrong menunjukan tahun 1946.
5.Warna dasar hijau memiliki arti sebagai warna lapangan tempat bertugas, harapan sebagai pelindung negara dan bangsa serta kesuburan bumi tempat berpijak.
6.Warna macan kuning memiliki arti sebagai lambang kebesaran prabu siliwangi sebagai kiasan dari kekerasan hati dan kebulatan tekad.
Bagi seniman patung yang mumpuni sebenarnya tidak sulit untuk mewujudkan patung macan dalam bentuk seperti macan asli.
Cuma butuh pemahaman sejarah yang memadai untuk membuat patung sesuai karakter satuan TNI bersangkutan, komandan satuan yang kooperatif, sedangkan dana bisa diperoleh dari berbagai sumber.
Intinya jangan sampai memilih seniman patung yang masih amatiran.
Dengan langkah itu, maka tidak akan ditemui lagi hiruk-pikuk meme di media sosial yang mengatakan patung macannya tidak garang, tampak lucu, dan lain sebagainya.
Rakyat Indonesia memang rakyat yang merasa sudah memiliki TNI dan sebaliknya. Jika patung di masing-masing satuan tampak teguh, garang, dan penuh aura perjuangan, rakyat ternyata ikut merasa bangga.