Intisari-Online.com -Dalam dunia olahraga udara (ordirga) dikenal dua cabang olahraga yang sama-sama menggunakan parasut. Yakni terjun payung dan paralayang. Meskipun kedua cabang ordirga ini sama-sama menggunakan parasut keduanya merupakan cabang ordirga yang berbeda baik dari cara terjun maupun perangkatnya.
Ordirga terjun payung menggunakan parasut khusus terjun payung yang ditaruh di punggung atlet dan dilengkapi parasut cadangan. Tapi sebelum melakukan penerjunan para penerjun harus naik pesawat transpor dulu baru kemudian melompat dari pesawat pada ketinggian tertentu.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Misalnya pada ketinggian 10.000 kaki baru melompat. Parasut akan mengembang secara otomatis atau karena handle-nya ditarik sendiri oleh penerjun. Sedangkan paralayang sebelum atletnya terbang terlebih menuju ketinggian pada puncak tebing atau lereng beketinggian minimal 300 meter.
Sebelum melompat, parasut paralayang dikembangkan terlebih dahulu baru setelah mengembang sempurna atlet paralayang melompat terjun. Parasut paralayang dilengkapi semacam sarung yang berfungsi sebagai tempat duduk atlet dan bisa dipasangi GPS. Atlet paralayang juga melengkapi diri dengan parasut cadangan dan alat komunikasi.
Para atlet paralayang mengendalikan parasutnya menggunakan tali-tali paralayang yang berwarna-warni. Setiap warna tali berfungsi secara berbeda dan semua berperan sebagai pengendali parasut. Karena penerbangan paralayang dikendalikan atlet seperti layaknya mengendalikan pesawat, maka penerbang paralayang disebut pula sebagai pilot paralayang.
(Tidak Biasa, Nenek 95 Tahun Ini Merayakan Ulang Tahunnya dengan Terjun dari Pesawat)
Ketika melakukan proses pendaratan baik atlet terjun payung maupun paralayang prosedurnya sama. Semua mendarat dengan cara mengendalikan parasut pada titik pendaratan (landing site) yang telah ditentukan.
Kendati ordirga terjun payung dan paralayang oleh orang awam dianggap sebagai olahraga ekstrem sudah banyak atlet wanita dikedua cabang ordirga ini.
Sejumlah di antaranya malah bergelar juara tingkat dunia. Para wanita atlet terjun payung dan paralayang itu bahkan menyebut olahraga ekstrem itu sebagai kegiatan yang sangat menyenangkan serta membuat ketagihan.