Intisari-online.com - Para ilmuwan Rusia baru-baru ini melaporkan bahwa mereka berhasil "menghidupkan kembali" dua spesies cacing yang telah membeku selama lebih dari 40.000 tahun.
Dua spesies cacing gelang atau nematoda beku tersebut telah berusia masing-masing 30.000 dan 42.000 tahun.
Penemuan ini dilakukan oleh empat lembaga berbeda di Moskow yang bekerja sama dengan Princeton University.
Mulanya, mereka ingin mengetahui pakah organisme multisel dapat dihidupkan kembali setelah jangka waktu yang lama "tertidur" dalam dingin yang ekstrem.
Untuk tujuan tersebut, mereka menjelajahi daerah timur Rusia yang dingin dan mengumpulkan 300 sampel lapisan tanah yang terus membeku atau kerap disebut permafrost.
Setelah mengumpulkan cukup deposit permafrost dari berbagai usia dan daerah di Siberia, mereka kembali ke laboratorium dan berusaha menghidupkan kembali organisme di dalam endapan itu.
Hasilnya cukup mengejutkan, para ilmuwan berhasil melacak tanda-tanda kehidupan makhluk prasejarah itu dari dua sampel yang dikumpulkan setelah mengekstraksinya.
Satu sampel dikumpulkan dari lubang fosil tupai di dekat Sungai Alazeya di bagian timur laut Yakutia, Rusia, dari deposito yang diperkirakan berusia sekitar 32.000 tahun.
BACA JUGA: Para Ilmuwan Ini Mampu Mengubah Timah Menjadi Emas Tapi Tidak Mau Memproduksinya
Sampel permafrost lainnya berasal dari Sungai Kolyma di timur laut Siberia, dan usia endapan terdekat sekitar 42.000 tahun, para ilmuwan melaporkan.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Doklady Biological Sciences edisi Mei 2018 itu mewakili bukti pertama organisme multisel yang kembali hidup setelah tidur panjang dalam permafrost Arktik.
"Kami telah memperoleh data pertama yang menunjukkan kemampuan organisme multi sel ini untuk tertidur dalam jangka panjang di permafrost Arktik," tulis laporan tersebut dikutip dari Newsweek, Jumat (27/07/2018).
Penulis | : | |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR