11 Fakta Penerbangan yang Jarang Diketahui Penumpang, Salah Satunya Boleh Membawa Rokok Listrik

Agus Surono
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

2012, Tahun Penerbangan Paling Aman Sejak 1945
2012, Tahun Penerbangan Paling Aman Sejak 1945

Intisari-Online.com -Masih banyak misteri berkaitan dengan dunia penerbangan yang hanya diketahui oleh awak kabin saja. Nah, ketahuilah ini sebelum penerbangan selanjutnya yang dirangkum BusinessInsider dari berbagai sumber.

#1 Jangan nekat membuka pintu saat pesawat mengudarajika tak mau 'ditendang' keluar dari pesawat

Annete Long, awak kabin dengan 13 tahun pengalamannya, mengatakan bahwa meskipun membuka pintu ketika pesawat mengudara tidak mungkin dilakukan, namun ada saja yang mencobanya. Jika itu kita lakukan, siap-siap saja digelandang dan diborgol begitu pesawat mendarat. Dalam beberapa kasus, pilot akan melakukan pendaratan darurat untuk menurunkan penumpang bandel tersebut.

“Saya tidak membuat keputusan soal itu. Saya hanya meneruskan informasi ke kokpit dan kepala awak kabin, dan mereka yang memutuskan apakah kita mendarat atau tidak untuk menurunkan penumpang itu. Hampir semua pilot berkata kepada kami, ‘jika kamu bermasalah dengan mereka, saya juga bermasalah dengan mereka’, dan mereka akan mendukung kita 100 persen,” kata Long.

#2 Pesawat tidak sebersih yang kita kira

Jika mengira pesawat selalu dibersihkan, hapus pemikiran itu. Di permukaan yang paling higienis pun ternyata ditemukan mikroorganisme.

Seperti yang diungkapkan seorang pramugari di Reddit, orang mengganti popok bayi di nampan meja sepanjang waktu. Dan kemudian, tidak setiap nampan meja dibersihkan semuanya setiap penerbangan.

Apa lagi, “Ingat, mereka menggunakan lap dari barisan depan hingga ke belakang. Pas di kursi paling belakang, bayangkan lap itu bagaimana kondisinya,” kata Long.

Awak kabin lain menulis, banyak kejadian menjijikan terjadi di pesawat yang jarang dipikirkan atau dilihat penumpang, seperti kejadian-kejadian di toilet atau kursi penumpang. “Kamar mandi pesawat memang kering. Tapi itu bukan lingkungan yang paling bersih. Jadi, masihkah mau bertelanjang kaki atau hanya mengenakan kaos kaki saat ke toilet?” kata Long.

#3 Boleh membawa rokok listrik, tapi pesawat tidak akan terbang jika ada Samsung Galaxy Note 7 di pesawat

Beberapa barang yang mudah meledak dilarang dari penerbangan beberapa tahun terakhir, meskipun beberapa tidak utuh.

Maret 2016, penerbangan Delta Air Lines ditunda di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta setelah seorang penumpang menyalakan rokok listriknya (e-cigarette) saat di kabin.

Sementara itu baterei Li-ion pada rokok listrik menunjukkan kecenderungan untuk memantik jika rusak, peralatan merokok elektronik portabel yang menggunakan baterai sebagai catu dayanya diizinkan masuk pesawat sepanjang tidak dicek atau digunakan.

Samsung Galaxy Note 7, bagaimanapun berbeda soal. Ponsel pintar ini benar-benar dilarang oleh Departemen Transportasi AS dalam penerbangan udara ke, dari, atau di dalam AS.

#4 Awak kabin tidak dibayar sampai mereka mengudara

Seperti yang diceritakan kepada Business Insider, awak kabin hanya dibayar selama jam penerbangan, tidak selama persiapan penerbangan atau pendaratan. “Jadi, sebagai misal, tugas kami 12 jam, namun bisa jadi kami hanya dibayar selama enam jam kerja,” kata salah seorang pramugari.

Selain itu, serikat awak kabin tidak mengcover awak kabin yang terluka saat mencoba mengangkat tas penumpang ke bagasi atas. Nah, jika sudah tahu begitu, semoga kita tak terlalu berharap pada awak kabin untuk mengambil risiko seperti itu.

#5 Hindari air di pesawat

Dalam tanggapannya terhadap pertanyaan Quora, “Hal teraneh apakah yang pernah awak kabin lihat saat mereka bekerja?”, bekas pramugari Heather Said berkata bahwa hal teraneh adalah melihat orang membuat sup menggunakan air yang ada di pesawat. “Padahal, air di pesawat tdiak sebersih yang dikira banyak orang.”

“Awak kabin tidak akan minum air panas di pesawat. Mereka tidak akan minum kopi atau teh tawar,” kata seorang awak kabin lainnya.

Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menemukan bahwa satu dari delapan maskapai penerbangan gagal memenuhi standar keamanan air dan 15% dari sampel air yang diambil dari pesawat mengandung bakteri yang berbahaya.

#6 Alasan tirai jendela harus tetap terbuka

“Dari pelatihan yang saya peroleh, tirai pintu darurat harus dibuka karena awak kabin perlu untuk melihat kondisi di luar sebelum membuka pintu. Jika ada api, air yang dalam, atau batu di luar, hal itu akan membuat tidak aman penumpang yang akan keluar. Dari sini awak kabin bisa membuat keputusan cepat,” kata Long.

#7 Tidak diperbolehkan membawa minuman sendiri

“Beberapa orang pergi ke toko minuman keras dan membawanya ke pesawat. Kami selalu tahu siapa Anda; kami selalu menemukan itu.

“Anda tidak bisa melayani diri sendiri. Kami harus tahu seberapa banyak Anda telah minum sehingga kami tidak akan terlalu banyak memberi Anda minuman, sebab semakin tinggi Anda terbang dan semakin jauh Anda pergi, semakin alkohol berpengaruh terhadap otak Anda,” kata Long.

#8 Bisa saja kita duduk di sebelah orang mati saat mengudara

Semoga belum pernah mengalami Anda. Namun, ada kemungkinan kejadian ini. Penumpang meninggal saat pesawat sedang mengudara.

Kata Long, meski ia belum pernah mengalami hal itu, jika ada orang meninggal selama dalam penerbangan, ia akan tetap membiarkan ia di kursinya. “Saya akan mengambil selimut untuk menutupinya sehingga agak tersaru,” katanya.

Tidak ada aturan yang baku soal bagaimana menangani penumpang yang meninggal. Menurut Quartz, Asosiasi Transportasi Udara Internasional, yang mewakili hampir semua maskapai di dunia, menyarankan awak kabin untuk memindahkan penumpang itu ke kursi yang kosong. Jika tidak ada, awak kabin bisa memindahkan ke dapur atau memindahkan ke kelas bisnis. Atau, dalam kasus yang sangat jarang, awak pesawat bisa menempatkan penumpang yang meninggal itu di kompartemen yang disebut “lemari mayat”.

#9 Beberapa awak kabin dapat menggunakan Taser ke penumpang

Saat ini, Korean Air “melonggarkan” aturan penggunaan taser (senjata kejut listrik) yang diletakkan di pesawat tersebut.

“Kami memutuskan untuk memperbaiki kondisi dan prosedur dalam menggunakan senjata Taser untuk mencegah tindakan kriminal dan gangguan di dalam pesawat dalam waktu yang cepat dan efisien,” begitu pernyataan Korean Air yang dikirim ke Reuters.

Kebijakan itu sebagai buntut peristiwa yang melibatkan penyanyi pop tahun 1980-an Richard Marx. Waktu itu ia diserang penumpang dan awak kabin tidak bisa berbuat banyak. Melalui Twitter, Marx mengkritik awak kabin yang tak bisa mengendalikan situasi.

#10 Anda bisa keluar ratusan juta rupiah jika merusakkan seluncuran darurat

Pada 2014, seorang penumpang pesawat maskapai China Eastern Airplane berkata bahwa ia ingin keuar dari pesawat dengan cepat melalui seluncuran darurat begitu pesawat mendarat di Bandar Udara Internasional Sanya Phoenix. Kejadian itu menyebabkan pesawat tertunda selama dua jam dan kerusakan yang dialaminya sebesar AS$16.000.

United Airlines juga pernah mengeluarkan uang yang antara AS$6.000 dan AS$12.000 untuk memperbaiki seluncuran darurat yang rusak.

#11 Layanan lebih baik di bagian belakang kabin

Seperti yang ditulis oleh Annie Kingston, pramugari yang sudah bekerja selama empat tahun, “Sementara banyak penumpang memilih duduk di barisan depan dengan alasan bisa turun dengan lebih cepat dan memiliki kesempatan lebih baik untuk memilih makanan, awak kabin tahu bahwa jika Anda duduk di belakang, Anda akan menerima layanan yang penuh perhatian.

“Alasannya sederhana saja. Kami suka menghindari untuk menangapi panggilan lonceng dari barisan depan sebab menyanggupi permintaan itu akan menimbulkan dampak penumpang yang dilewati ingin meminta hal itu juga. Padahal persediaan makanan dan minuman atau barang-barang lain di pesawat terbatas.

“Bagi penumpang yang di belakang, tak masalah bagi kami untuk menuangkan beberapa cangkir anggur untuk mereka.”

Artikel Terkait