Intisari-Online.com – India menjadi negara dengan populasi terbanyak nomor dua di dunia dengan penduduk sekitar 1,3 miliar. Dari luas wilayah hingga 3,287,590 km² sebuah desa dengan nama Jhansi telah menarik perhatian dunia.
Accredited social health activists (ASHAs) adalah sekumpulan wanita yang bekerja di pelayanan kesehatan di pedesaan tersebut. Hal yang menarik adalah bagaimana mereka menggunakan aplikasi telepon bernama mSakhi untuk mendidik para calon ibu tentang kehamilan dan menghindari bahaya saat melahirkan.
Melalui 329 anggota ASHAs, 16.000 wanita termasuk ibu dan calon ibu di Jhansi dapat mendapatkan manfaat berupa informasi. Inisiatif ini menyatukan jaringan dan melihat permasalahan nyata dari sebuah lingkungan, bukan sebuah tugas yang mudah di sebuah pedesaan India.
Organisasi yang mengumpulkan para aktivis kesehatan ini didanai oleh Qualcomm Wireless Reach, sebuah perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat yang bekerjasama dengan organisasi bernama IntraHealh International.
Organisasi yang telah bekerja selama 35 tahun ini telah tersebar di 100 negara. Mereka memiliki pendekatan yang cukup efektif melalui komunikasi hingga bekerja sama dengan komunitas lokal. Itu semua dilakukan agar pekerja kesehatan dapat hadir saat dibutuhkan di berbagai daerah.
Dengan teknologi, IntraHealth International memastikan bahwa pekerja kesehatan di setiap daerah mendapatkan pelatihan yang cukup, dukungan penuh, hingga kesiapan untuk menghadapi pekerjaan beserta tantangan yang akan dihadapi.
“Tanpa pekerja kesehatan, pelayanan kesehatan tidak akan terjadi,” ungkap IntraHealth dalam situs resminya. Seperti di berbagai belahan negara lain, mereka melakukan proyek untuk menjaring pekerja kesehatan. Di Jhansi hal serupa dilakukan , tetapi dengan aplikasi yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi.
Lanjutkan halaman selanjutnya untuk mengetahui tentang permasalahan utama dalam akses internet di India.