Intisari-online.com—Banyak yang memperdebatkan lari di luar ruang dan lari di treadmill dari risiko cedera. Orang percaya kalau cedera akan lebih memungkinkan terjadi ketika berlari di treadmill.
Pemikiran itu berdasar pada kenyataan bahwa ketika seseorang berjalan tekanan pada sendi lutut mencapai dua kali lipat berat badan. Sedangkan ketika seseorang berlari atau melompat, tekanannya mencapai lima kali berat badan.
(Jangan Lakukan Hal Ini Saat 'Treadmill'
Padahal, kata dr. Michael Triangto, SpKO, Sports Medicine Specialist di Slim & Health Sports Therapy, Jakarta, bukan saja aktivitas yang mempengaruhi tekanan pada sendi lutut, tapi juga permukaan tempat berpijak. Jika seseorang berjalan di aspal, bebannya akan bertambah empat kali lipat berat badan ketimbang berjalan di permukaan yang lebih lembut.
Kalau dikatakan permukaan keras treadmill yang memicu cedera, maka hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Sebab di luar ruang juga permukaan jogging track, misalnya, belum tentu lebih ramah bagi lutut.
Nah, yang jadi persoalan mengapa orang bisa cedera lutut saat lari ya berat badan. Jika kita tahu bahwa beban sendi akan lebih besar ketika kita berlari, pastikan dulu berat badan kita itu akan semakin membebani sendi lutut atau tidak.
Itulah sebabnya Michael menyarankan bagi orang-orang yang ingin berlari baik itu di treadmill maupun luar ruang, harus mengenali dulu apa tujuan untuk olahraga lari tadi.
“Kalau orang dengan kelebihan berat badan, memaksakan diri berlari demi kurus, ya tentu itu salah,” terangnya. Mungkin memang akan menurunkan berat badannya, tapi risiko cedera lututnya juga sangat tinggi bila dipaksakan.
Tapi kalau memang tujuannya untuk olahraga kardiovaskular, kalau berat badannya berlebih, lebih baik mencari jenis olahraga lain yang memiliki manfaat yang sama, namun tidak berisiko cedera lutut. Misalnya berenang, bersepeda, dan senam.
(Seks Bisa Membakar Kalori Setara Lari di Atas Treadmill?)