Intisari-Online.com - Misteri racun yang membunuh kakak tiri Presiden Korea Utara terungkap. Yakniethyl S-2- diisopropylaminoethyl methylyphosphonothiolate atau 'agen syaraf VX'.Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan bahwaPusat Analisis Senjata Kimia Kepolisian Diraja Malaysia telah melakukan analisis awal pengesatan kapas kering (dry swab) dari selaput lendir mata dan wajah Kim Jong-nam.
(Mirip film James Bond, kakak Kim Jong Un tewas diracun agen rahasia Korut di Malaysia.)
"Paparan lain menyangkut kasus ini masih dianalisis," kata dia dalam satu pernyataan seperti dikutip laman New Straits Times, 24/2/2017.VX terdaftar sebagai senjata kimia dalam Daftar 1 Undang-Undang Konvensi Senjata Kimia 2005 dan Konvensi Senjata Kimia (CWC) 1987.
Misteri telah menyelimuti zat kimia yang digunakan untuk membunuh Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur 13 Februari lalu. Insiden itu terjadi selagi dia menunggu penerbangan ke Macau. Dia meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Putrajaya.
(Siti Aisyah, WNI yang diduga terlibat pembunuhan kakak tiri Kim Jong Un di Malaysia.)
Apa itu VX?
VX adalah gas syaraf sangat mematikan yang pernah diciptakan manusia. Hanya dengan satu tetesan ke kulit sudah cukup memberikan gangguan fatal pada sistem syaraf, kata Council on Foreign Relations.Gas sangat beracun ini 100 kali lebih mematikan ketimbang gas syaraf sarin yang digunakan sekte pemuja kiamat di Jepang dalam melakukan serangan mematikan mereka pada 1995 di subway Tokyo.
VX sulit dilacak. Ini cairan bening, tak berasa dan tak berwarna dengan konsistensi setara dengan oli. Karena sangat mematikan, VX pun diklasifikasikan oleh PBB sebagai senjata pemusnah massal. CDC, badan kesehatan publik AS, mengatakan gas syaraf ini hanya digunakan dalam perang kimia.
(Sekeras apa pun Korut meminta, Malaysia tak akan serahkan jasad Kim Jong-nam jika tidak ada tes DNA.)
Dari mana asalnya?
VX pertama kali disintesa pada awal sampai pertengahan 1950-an oleh Ranaji Ghosh, ahli kimia yang bekerja untuk Imperial Chemical Industries di Inggris. Menurut National Academies of Sciences, Engineering and Medicine di Washington, keberacunan dan bentuk fisiknya telah dipelajari oleh militer Inggris yang mengirimkan formula ini kepada militer AS.
AS mulai memproduksi VX dalam skala besar-besaran pada 1961. Angkatan Darat AS terlibat dalam beberapa penyebaran gas VX secara terkendali dan seolah-seolah kecelakaan. Irak pernah memproduksi 50 ton gas syaraf ini. Di bawah Saddam Hussein, Irak diduga telah menggunakan VX pada 1988 untuk menyerang suku Kurdi dan dalam perang Iran-Irak.
Siapa saja yang punya VX?
AS dan Rusia adalah dua negara yang terang-terangan memiliki persediaan VX, namun kebanyakan negara yang memilikinya bungkam. AS menghancurkan seporsi kecil cadangannya di bawah Konvensi Senjata Kimia dan kemudian diikuti oleh Rusia.
Menurut penaksiran intelijen Prancis yang disiarkan pada September 2013, simpanan senjata kimia Suriah di antaranya terdiri atas puluhan ton VX.Ketika sekte pemuja kiamat Aum di Jepang menggunakan gas sarin dalam serangan ke subway, sekte ini diyakini telah menyuntikkan VX untuk membunuh anggota-anggotanya yang membelot atau penentang sekte ini. Salah seorang di antaranya mati.
Korea Utara tak pernah mengklaim punya program senjata kimia. Namun faktanya negara ini diyakini memiliki 2.500 sampai 5.000 ton senjata kimia, termasuk VX. Korea Utara hanya kalah dari AS dan Rusia.Pemerintah Korea Selatan menaksir bahwa Korea Utara mampu memproduksi kebanyakan senjata kimia, kendati harus mengimpor bahan dasarnya ke negara lain untuk menghasilkan gas syaraf yang sudah dilakukannya di masa lalu.
Kapasitas maksimum Korea Utara dalam memproduksi senjata kimia adalah 12.000 ton.Gas syaraf seperti sarin dan VX diyakini menjadi fokus produksi Korea Utara.
Bagaimana efeknya ke tubuh manusia?
Gas syaraf ini adalah paling beracun dan sangat cepat bereaksi sebagai unsur-unsur senjata kimia, kata CDC. Menurut laman National Academiscs, huruf V dalam VX adalah singkatan dari venom, yakni istilah untuk kelas senyawa yang memiliki potensi tinggi dan ciri kemampuan tingginya dalam menembus kulit.
Paparan dalam dosis setengah-mematikan dan mematikan akan dengan cepat menghilangkan kesadaran, menciptakan kejang-kejang, kelumpuhan dan apnoea (pernafasan berhenti). Sepuluh miligram VX pada kulit sudah cukup untuk membunuh manusia.
Ada keyakinan bahwa serangan VX bisa dilawan dengan menyuntikkan berbagai penangkal racun, namun unsur gas syaraf ini bekerja sangat cepat sehingga korban yang segera dirawat pun sedikit peluangnya untuk bertahan hidup.