Advertorial
Intisari-Online.com - Kabar bakal digelarnya pernikahan gaibbelakangan merebak di KabupatenKatingan, Kalimantan Tengah.
Undangan pesta pernikahan ini telah beredar di sejumlah kalangan.
Dikatakan gaib karena sosok yang akan menikah adalahtokoh Dayak, Panglima Burung yang disebutkan mempersunting Sri Baruno Jagat Prameswari, konon sebagai titisan dari penguasa Laut Selatan,Nyi Roro Kidul.
Panglima BurungatauPangkalimaadalah tokoh mitos nan legendaris yang dipercayai sebagai tokoh pelindung dan pemersatuSuku Dayak,Kalimantan.
(Baca juga: Ritual Seks Gunung Kemukus: Bukan Sembarang Nyepi, Tapi Harus Disertai Hubungan Suami-Istri)
Panglima Burungtinggal di daerah gaib pedalaman Kalimantan dan mengawasi seluruh kehidupan Suku Dayak di Kalimantan.
Panglima Burungakan turun sewaktu-waktu dalam bentuk seutuhnya atau merasuki seseorang untuk menolong apabila Suku Dayak sedang dalam posisi terancam, teraniaya, atau hendak melakukan peperangan.
Sosok ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki sifat serta karakter sebagai "Orang Dayak Sejati", yaitu cinta damai, mengalah, suka menolong, pemalu, sederhana, tapi akan berubah kejam dan gagah berani ketika posisi mereka terancam.
Biasanya masyarakat Dayak melakukan ritualTari Perangkhusus untuk memanggil Panglima Burung.
Sosok ini mencuat nama dan sebutannya ketika terjadiKerusuhan SampitdanKerusuhan Sambas.
Dari kabar yang didapat Tribunkalteng,com melalui pesan yang beredar di Whatsapp, pernikahan gaib ini akan dilaksanakan pada Selasa (28/2/2017) pukul 08.00 WIB di rumah Damang Kepala Adat KecamatanKatinganTengah, Isay Judae.
Pesan beredar itu menyebut, bakal dilakukannya pernikahan ini setelah Isay Judae pada 12 Februari 2017 sekitar pukul 16.00 WIB menerima seorang tamu yang mengaku sebagai Retno.
Perempuan itu mengaku sebagai utusan dari Sri Baruno Prameswari dan memintanya dapat melakukan ritual adat Dayak atas pernikahannya dengan Pangkalima Burung.
(Baca juga: Ritual Seks di Gunung Kemukus, Kata Kuncinya 'Piyambak Mawon, Mas?')
Pada kesempatan itu, Retno juga disebutkan menyerahkan uang Rp 16 juta untuk keperluan ritual adat dimaksud.
Tak hanya itu, pada 19 Februari 2017, Retno kembali menemu Isay Judae untuk memastikan persiapan yang telah dilakukan Demang Kepala Adat atas persiapan ritual adat yang diminta.
Saat itu, dia juga menyerahkan uang untuk pembelian sapi, babi, ayam dan lainnya serta untuk mencetak undangan.
Pada tanggal 21 Februari 2017 sekitar pukul 11.00 WIB, Ibu Retno kembali datang dan menyerahkan uang Kepada Damang Kepala Adat KecamatanKatinganTengah sehingga total uang yang diberikan sebanyak Rp80 juta.
KapolresKatinganAKBP Tato Pamungkas, Rabu (22/2/2017), membenarkan beredarnya kabar pernikahan gaib tersebut melalui media sosial.
Sebagai tindakan, kepolisian juga telah melakukan pengumpulan bahan keterangan dari beberapa pihak, termasuk Isay Judae.
"Intinya, kabar yang beredar memang seperti itu. Pada dasarnya, kami telah melakukan koordinasi dengan pihak damang dan mantir adat sampai ke tingkat desa terkait kabar ini," kata Tato kepada Tribunkalteng.com.
(Baca juga:Situs Gunung Padang: Asal Usulnya Misterius, Keindahannya Membius)