Intisari-Online.com - Pada awal tahun 2015 lalu, industri otomotif Tanah Air diramaikan dengan perbincangan terkait penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Proton dan PT Adiperkasa Cipta Lestari (ACL), yang akhirnya menyeret nama Esemka dalam proyek kerja sama ini, setelah penggabungan keduanya pada PT Adiperkasa Citra Esemka (ACE).
(Siapa Sangka, Makan Es Krim ketika Sarapan Bagus untuk Kesehatan Mental dan Kewaspadaan)
Menanggapi hal tersebut, Dato’ Ahmad Fuaad Kenali, Chief Executive Officer (CEO) Proton Holdings Berhad, mengatakan, dirinya mengakui adanya penandatanganan tersebut. Namun, terkait progres, Dato’ Ahmad mengatakan, sampai saat ini proyek mandek.
“Kami memang tanda tangani MoU. Namun, itu sudah lapse (kedaluwarsa), because tidak ada progress from that, itu saja. Jadi, kita tidak melanjutkannya, kami stop,” ujar Dato’ Ahmad kepada KompasOtomotif, Selasa (18/2/2017).
(Molina, Salah Satu Proyek Mobil Nasional yang Terancam oleh Kehadiran Proton (1))
“Sudah putus sampai di situ, for the time being (sementara waktu). Namun, kita tengok-tengok lagi apa-apa yang sesuai dengan market Indonesia. Dengan Adiperkasa sudah tidak ada, Esemka sudah tidak ada lagi, for the time being,” tutur Dato’ Ahmad.
Memang sebelumnya, bos PT Adiperkasa Citra Lestari, Hendropriyono, tidak menyangkal terkait penandatanganan tersebut, untuk kerja sama dalam R&D dan teknik. Namun, dirinya mengatakan kalau kerja sama tidak melibatkan pemerintah, meski disaksikan oleh Presiden Joko Widodo. Kerja sama tersebut murni business-to-business.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR