Molina, Salah Satu Proyek Mobil Nasional yang Terancam oleh Kehadiran Proton (1)

K. Tatik Wardayati

Editor

Molina, Salah Satu Proyek Mobil Nasional yang Terancam oleh Kehadiran Proton (1)
Molina, Salah Satu Proyek Mobil Nasional yang Terancam oleh Kehadiran Proton (1)

Intisari-Online.com –Proton Malaysia menyatakan telah membuatnota kesepahaman (MoU) dengan PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) untuk mengembangkan mobil nasional Indonesia. Pernyataan ini menimbulkan pro-kontra, khususnya mengenai keberadaan proyek mobil nasional yang terancam oleh kehadiran Proton seperti Molina atau mobil listrik nasional.

--

Pada Mei 2013, bertepatan dengan Hari Ke­bangkitan Nasional 20 Mei, PT Great Asia Link (Grain) milik Ravi Desai berencana meluncurkan Ravi, mobil listrik untuk diproduksi massal. Ravi Desai adalah salah satu Putra Petir yang dahulu digadang-gadang Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, akan menjadi bidan kelahiran mobil listrik nasional. “Untuk produksi pertama, rencananya akan diproduksi 100 unit,” kata Haryanto Setyawan, Marketing Manager PT Great Asia Link.

Selain itu ada juga Ahmadi, mobil listrik buatan PT Sarimas Ahmadi Pratama. Dasep Ahmadi, Direktur PT Sarimas Ahmadi Pratama, Putra Petir yang lain, mengungkapkan bahwa mobil Ahmadi akan siap untuk diproduksi massal paling cepat akhir tahun ini. Tar­getnya, 2.000 unit.

Bukan omong kosong, saat ini terdapat tidak hanya satu melain­kan beberapa calon mobil listrik buatan anak bangsa. Masing-masing mempunyai ciri dan kelebihan tersendiri. Mari kita kenali mereka.

Spesifikasi Mobil Ahmadi Mesin 5.0

Tipe motor: Brushless DC Produksi Cina; Tipe baterai: LiFePO4, kapasitas 36x21 kWh; Waktu tempuh: 130 km/charge; Dimensi: panjang 3,45 m, lebar 1,49 m, dan tinggi 1,60 m; Bobot: 900 kg

Mobil Ahmadi: torsi ciamik

Penampilan mobil yang dina­mai Ahmadi Mesin 5.0 ini cukup ciamik. Instalasi mesin dan peranti pendukungnya, termasuk perkabe­lan, terlihat advanced untuk sebuah mobil purwarupa. Teknologi power steering juga sudah ditanamkan. Penyempurnaan tinggal di bagian performa dan penampilan baik luar maupun dalam. Walhasil, ketika diproduksi massal tidak mengece­wakan pembeli.

Torsi Ahmadi Mesin 5.0, klaim sang pembuat, dua kali lipat lebih bagus dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak. Dasep mengklaim, tidak ada getaran dan tidak bising sehingga lebih nyaman dari mobil biasa. Intisari sempat mencoba mobil berkelir hijau terang pesanan Dahlan Iskan tersebut. Performanya memang di luar dugaan. Tenaganya gahar dan berakselerasi tinggi.

Spesifikasi ITB-1 Institut Teknologi Bandung

Tipe motor: Brushless DC motor produksi Cina Tipe Baterai: LiFePO4, 72V/100Ah Waktu tempuh: 100 km/charge Dimensi: Panjang 3,42 m, lebar 1,52 m, dan tinggi 1,74 m Bobot: 1.000 kg

ITB-1: efisien empat kali

Institut Teknologi Bandung (ITB) juga sedang terus menyempurnakan ITB-1, terutama di bagian kemudi, sistem penggerak, dan panel informasi. Konsumsi energinya sekitar 200 kwh/km. Satu kwh setara dengan 0,25-0,3 l BBM (Bahan Bakar Minyak, Red). ”Jika satu liter BBM mampu menempuh hingga 20 km, maka mobil listrik ini lebih efisien empat kali lipat,” jelas Dr. Ir. Agus Purwadi, MT., Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB sekaligus koordi­nator penelitian ITB-1.

Spesifikasi bus listrik LIPI

Tipe motor: Brushless DC produksi AS; Tipe baterai: LifePo4, kapasitas 100x21 kWh; Waktu tempuh: 150 km/charge; Dimensi: Panjang 6,14 m, lebar 1,61 m, tinggi 2,35 m; Bobot: 1.200 kg.

Bus listrik: fasilitas mumpuni

LIPI malah sudah berhasil me-ngembangkan beberapa jenis mobil listrik. Sebut saja mobil hybrid (perpaduan antara mesin BBM dan mesin listrik) dan mobil konversi atau mobil berbahan bakar bensin yang diubah menjadi mobil listrik. Prototipe paling gres adalah bus listrik yang dirilis pada 2011. Bus ini dilengkapi panel informasi layar sentuh, indikator kondisi dan ka-pasitas baterai, serta peranti hiburan yang mumpuni, seperti AC, layar LCD, dan sistem audio. Performa mesinnya tidak kalah dengan bus berbahan bakar minyak. (JB Satrio Nugroho – Intisari Mei 2013)