Intisari-Online.com – Para peneliti ternyata kekurangan otak untuk diteliti. Kebanyakan orang saat ini ternyata hanya mendonasikan hati, ginjal, jantung, paru-paru, dan beberapa bagian tubuh lainnya untuk didonorkan. Namun, banyak orang yang masih tidak tahu bahwa para peneliti juga membutuhkan otak untuk diteliti.
Berdasarkan penelitian terbaru dari BBC, sejumlah bank otak di Amerika Serikat telah kekurangan spesimen dengan sangat parah. Hal ini membuat mereka tidak bisa melakukan penelitian terhadap sejumlah penyakit mental dan kelainan saraf.
Penyebab dari hal ini adalah banyak orang yang merasa bahwa otak tidak perlu didonasikan dan kondisi mental adalah hal yang hanya bisa diteliti secara psikologis. Faktanya, para ilmuwan juga sangat membutuhkan otak untukdibedah dan diteliti secara anatomis demi mencari penyebab dari berbagai macam penyakit mental.
Para ilmuwan mengingatkan bahwa kunci pemahaman, bahkan penemuan obat baru, dari berbagai pneyakit mental seperti Alzheimer, demensia, dan parkison ada pada studi tentang otak. Dengan makin banyaknya donasi organ otak, maka kondisi ini makin mudah untuk diteliti.
Penelitian hanya bisa berjalan jika organ-organ yang diteliti jumlahnya ada banyak. Karena itu, makin banyak otak yang disediakan maka hasilnya pun akan makin baik. Melihat betapa kekurangannya cadangan otak untuk diteliti, mungkin kita bisa mulai berpikir untuk mendonasikan otak setelah meninggal pada ilmuwan.