Gempa Deli Serdang: Inilah Penjelasan kenapa Wilayah Sumatera Sering Alami Gempa

Moh. Habib Asyhad
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Gempa Deli Serdang
Gempa Deli Serdang

Intisari-Online.com -Gempa kembali melanda Bumi Andalas, kali berpusat di Deli Serdang, Sumatera Utara. Gempat terjadi beberapa kali, goncangan paling besar terjadi pada Senin (13/2) pukul 19.42 WIB dengan kekuatan 5,6 SR.

Sumatera adalah langganan gempa. Sebelumnya ada gempa di Pidie Jaya, Aceh, yang terjadi pada 7 Desember setahun yang lalu. Sebelumnya lagi ada gempat tahun 1797, 1833, 1861, 2004, 2005, 2007, dan lain sebagainya.

(Gempa Diikuti Tanah Longsor Hebat Pernah Melanda Dasar Laut Bumi Ratusan Tahun Lalu)

Kenapa Sumatera rawan gempa dahsyat?

Intisari pernah menulis bahwa Pulau Sumatera berada di dekat perbatasan dua lempeng tektonik. Lempeng yang menjadi lantai samudera merupakan lempeng Indo-Australia. Sumatera dan pulau lain di Indonesia sampai Thailand juga berada di atas lempeng Eurosia.

Kedua lempeng tersebut bertemu di lantai samudera sebelah baratdaya atau selatan Sumatera yang jaraknya dari pantai sekitar 200 kilometer. Sedangkan kedalamannya hanya 5 kilometer.

Lihat gambar berikut:

Maka, jika kedua lempeng itu bergerak atau bergesekan, sudah pasti daerah sekitarnya terutama Sumatera akan bergetar. Jika gesekan keras, maka Sumatera akan mengalami gempa dahsyat, bahkan bisa mencapai 9 magnitude atau lebih. Padahal, lempengan-lempengan tektonik itu setiap saat bergerak.

Bumi memang terdiri atas banyak lempeng, sekitar 12 lempeng besar. Dan, lempeng-pempeng itu selalu bergerak setiap tahunnya yang kecepatannya seperti pergerakan pertumbuhan kuku, atau bergerak 5 centimeter per tahun.

Karena Sumatera berada dekat perbatasan atau pertemuan dua lempeng, maka rawan bergetar setiap saat. Gerakan lempeng itu selalu berpotensi menggoyang Sumatera. Jika sampai pergerakan lempeng itu sangat besar, maka akan semakin dahsyat pula getaran yang terjadi di Sumatera.

Artikel Terkait