Advertorial
Intisari-online.com - Betapa tidak berdayanya manusia ketika alam sudah menunjukkan kekuatan sejatinya.
Kekacauan hingga kematian bisa muncul di mana-mana, dalam hal ini tak ada satupun senjata manusia yang mampu menandinginya.
Beberapa peristiwa ini misalnya, disebut-sebut sebagai bencana paling mematikan yang pernah ada dalam peradaban manusia.
Bahkan salah satunya pernah muncul di Indonesia, simak 5 bencana yang menunjukkan kekuatan alam yang maha dahsyat ini:
Baca Juga :Inilah 5 Bencana yang Hampir Membuat Bumi 'Kiamat', Salah Satunya Letusan Toba
1. Cyclone India 1839/Topan Haipong 1881
Cyclone India pada tahun 1839 sebuah badai besar menghantam kota pelabuhan Coringa pada 25 November.
Mengeluarkan gelombang badai 40 kaki (12 meter), menurut NOAA Atlantic Oceanographic and Meteorological Laboratory Hurricane Research Division.
Akibat peristiwa itu sekitar 20.000 kapal dan kapal hancur, bersama dengan kehidupan sekitar 300.000 orang.
Hal itu juga serupa dengan korban tewas pada bencana topan yang melanda Haiphong, Vietnam, pada 8 Oktober 1881.
Badai itu juga diperkirakan telah menewaskan sekitar 300,00 orang.
Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
2. Gempa Bumi Shaanxi 1556
Gempa paling mematikan dalam sejarah menghantam provinsi Shaanxi Cina pada 23 Januari 1556.
Dikenal sebagai Gempa Besar Jiajing, gempa bumi ini menghancurkan wilayah seluas 621 mil persegi (1.000 kilometer persegi), menurut Museum Sains China.
Diperkirakan 830.000 orang meninggal ketika rumah mereka runtuh dan kebakaran mengamuk setelah gempa.
Besaran gempa dilaporkan hilang dalam sejarah, tetapi ahli geofisika zaman modern memperkirakannya sekitar 8 magnitudo.
Baca Juga :Warga Terkejut dengan Hujan Kristal Hijau, Rupanya Ia Berasal dari Fenomena Bencana Alam
3. Banjir Sungai Kuning 1887
Serangkaian tanggul dibangun di Sungai Kuning (Huang He) di Tiongkok pada tahun 1880-an.
Hal itu dimaksudkan untuk menampung air sungai saat mengalir melalui lahan pertanian di Tiongkok tengah.
Seiring waktu, tanggul-tanggul ini tertimbun lumpur, secara bertahap mengangkat air sungai di ketinggian.
Sehingga saat hujan deras mengakibatkan sungai membengkak pada September 1887, air hujan meluber ke tanggul-tanggul ini ke tanah rendah di sekitarnya.
Lalu membanjiri 5.000 mil persegi (12.949 kilometer persegi), menurut Ensiklopedia Bencana: Bencana ingkungan dan Tragedi Manusia (Greenwood Publishing Group, 2008).
Perkiraan korban tewas akibat banjir tersebut adalah 900.000.
Baca Juga :Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang
4. Tsunami Aceh 2004
Gempa berkekuatan 9,3 melanda bawah laut di lepas pantai barat Sumatra pada 26 Desember 2004.
Akibat gempat tersebut menciptakan tsunami dahsyat yang menewaskan orang dari 14 negara terpisah.
Korban tewas keseluruhan diperkirakan antara 230.000 dan 280.000 orang.
Di beberapa tempat, terutama yang paling terpukul di Indonesia, gelombang tsunami mencapai ketinggian 98 kaki (30 meter).
Indonesia memiliki korban tewas tertinggi di negara mana pun, dengan 126.473 orang dinyatakan tewas dan 93.943 orang hilang, menurut angka resmi pemerintah.
Sri Lanka mengikutinya, dengan total 36.594 orang tewas atau hilang.
5. Letusan Gunung Krakatau 1883
Pada tanggal 27 Agustus 1883, bencana mengerikan terjadi di Indonesia, sebuah pristiwa disebut mengguncang dunia.
Hujan abu dan awan panas turun akibat gejolak dari peristiwa gunung Krakatu yang akan meletus.
Sekitar 1000 orang dilaporkan meninggal saat peristiwa tersebut.
Lalu, ketika gunung tersebut meletus setidaknya 3.000 orang meninggal dan tak satupun orang selamat.
Aliran piroklastik menewaskan kurang lebih 1.000 orang di Ketimbang dan di pesisir Sumatera yang berjarak 40km (25mi) di sebelah utara Krakatau.
Jumlah korban jiwa yang dicatat oleh pemerintah Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belandaadalah 36.417.
Namun beberapa sumber menyatakan bahwa jumlah korban jiwa melebihi 120.000.
Kapal-kapal yang berlayar jauh hingga ke Afrika Selatan juga melaporkan guncangan tsunami, dan mayat para korban terapung di lautan berbulan-bulan setelah kejadian.
Kota Merak, Bantenluluh lantah oleh tsunami, serta kota-kota di sepanjang pantai utara Sumatera hingga 40km (25mi) jauhnya ke daratan.
Akibat letusan Krakatau, pulau-pulau di Kepulauan Krakatau hampir seluruhnya menghilang.