Tapi Lettu Benny yang harus memimpin pasukannya untuk menyerbu Padang dalam waktu secepatnya tidak sempat mengikuti latihan terjun dan hanya belajar singkat teori terjun payung dari rekannya Letda Soeweno yang sudah lulus Sekolah Para.
Dengan modal sekedarnya tentang teori terjun payung itu, Lettu Benny pun ‘nekat’ memimpin anak buahnya untuk menyerbu Bandara Padang.
Operasi lintas udara yang dilancarkan pasukan RPKAD untuk menguasai Bandara Padang ternyata berhasil gemilang.
Lettu Benny yang terjun menggunakan parasut statis, yakni parasut yang akan membawa penerjunnya turun ke tanah tanpa perlu dikendalikan, ternyata bisa mendarat selamat dan langsung memimpin pasukannya untuk bertempur.
Pasukan RPKAD pimpinan Lettu Benny bahkan terus maju dan berhasil menguasai Pekan Baru, Riau dan para pasukan pemberontak PRRI terpaksa mundur kocar-kacir dan sebagian besar di antaranya memilih untuk menyerah.
(Sumber: Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo-KPG, 2015. Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan, Julius Pour, Yayasan Kejuangan Panglima Besar Soedirman 1993)
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR