Baru Beberapa Minggu Menjaga, “Babysitter” Ini Sudah Berikan Livernya

Ade Sulaeman

Editor

Babysitter yang mendonorkan livernya untuk anak yang dijaganya.
Babysitter yang mendonorkan livernya untuk anak yang dijaganya.

Intisari-Online.com - Kiersten Miles (22) memutuskan untuk mencari pekerjaan paruh waktu selama liburan musim panas. Miles lalu diperkenalkan oleh seorang teman kepada keluarga Rosko yang memiliki tiga orang anak pada bulan Juni 2016 lalu.

(Tracey, Wanita Pemurah yang Rela Mendonorkan Organ Tubuhnya Satu per Satu)

"Teman baik saya telah mengenal keluarga Rosko sudah sangat lama dan dia merekomendasikan saya untuk bekerja sebagai babysitter paruh waktu. Saya saat itu sudah diberi tahu teman bahwa bayi yang akan saya jaga mengalami kelainan lever," kata Miles.

Tugas Miles selama bekerja untuk keluarga Rosko adalah menjaga Talia Rosko (9 bulan).

(Ari Nagel, Pendonor Sperma Gratis yang Sudah Memiliki 22 Anak dari 18 Wanita Berbeda)

Miles baru mengetahui kondisi Talia sesungguhnya setelah bekerja beberapa hari di rumah keluarga Rosko.

"Talia menderita kelainan lever yang langka dan hanya terjadi kepada anak kecil," katanya.

Penyakit yang diderita bayi Talia hanya bisa diatasi dengan transplantasi lever.

Kedua orangtua Talia, Farra Rosko (40), seorang karyawan administrasi di Princeton University, dan George Rosko (42), seorang manajer di ACE Gymnastic, diberi tahu oleh dokter mereka bahwa tanpa transplantasi lever, Talia hanya bisa bertahan hidup hingga usia dua tahun.

Namun, daftar tunggu donor lever untuk Talia sangatlah panjang dan belum tentu cocok dengan kondisi levernya.

Iba dan merasa tergerak untuk membantu, Miles pun mengajukan diri untuk diuji apakah levernya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Talia.

Keputusan ini dilakukan oleh Miles hanya dalam beberapa minggu setelah menjaga Talia dan kedua kakaknya, Matte (7) dan Trey (5).

Sontak, pasangan Rosko terkejut dengan keinginan Miles tersebut.

"Kami tidak pernah mencari donor organ. Kami hanya memasukkan nama bayi kami dalam daftar tunggu. Kami tidak mungkin meminta orang lain untuk mendonorkan organ tubuhnya, terutama orang yang tidak begitu kami kenal," ujar Farra.

Miles mengaku bahwa sebelum memutuskan mendonorkan levernya ini, dia telah berdiskusi dengan kedua orangtuanya.

"Ibu saya sangat mendukung keinginan saya ini. Dia mengaku bangga dengan keputusan saya ini," kata Miles.

Miles telah melalui berbagai proses sebagai pendonor organ dan hasil analisis menyimpulkan levernya cocok untuk Talia.

Miles pun menjalani prosedur transplantasi lever untuk Talia selama 14 jam di Hospital of the University of Pennsylvania dan Children’s Hospial of Philadelphia.

Prosedur tersebut berjalan sukses dan lancar. Keduanya pun menjalani proses penyembuhan selama beberapa minggu di rumah sakit.

"Dia (Miles) telah mengubah kondisi yang sangat serba putus asa menjadi penuh harapan," ujar Farra.

Farra menambahkan bahwa tanpa Miles bisa jadi dia dan suaminya hanya bisa menunggu donor tanpa waktu dan kondisi yang jelas.

"Tanpa Miles, bisa jadi kami hanya bisa melihat bayi kami menderita dan itu adalah bayangan yang menyeramkan. Jujur saja, saya bahkan tidak mau berpikir ke arah sana," katanya.

Artikel Terkait