Intisari-Online.com – Semua orang tentu setuju bahwa tak ada orang yang menerima kita lebih baik ketimbang Tuhan. Coba pikitkan sejenak, Tuhan menerima kita apa adanya tanpa pernah menyuruh kita untuk menjadi A, B, atau C. Tuhan mengizinkan kita untuk menjadi apapun yang kita inginkan.
Saat kita membuat dosa yang paling jahat sekalipun, ia tidak membenci kita. Saat kita meminta ampun dan mau bertoba, Tuhan tetap merangkul dan menerima kita seakan tak pernah ada apapun yang terjadi. Lalu, apa yang didapatkan Tuhan sebagai gantinya?
Sebagai manusia yang begitu kecil, kita tak pernah bisa membalas cinta dan kemurahan Tuhan yang besar. Namun bagaimanapun juga, Tuhan memang tak meminta balas budi dari setiap kebaikan yang ia lakukan. Jadi, mengapa sulit bagi kita untuk menerima diri kita sendiri?
Kita sering berniat berubah untuk menyenangkan orang lain. Kita mencoba menjadi lebih dari diri kita sendiri agar disukai, mendapatkan kehormatan, atau diberi kekuasaan lebih. Padahal, hal itu tidaklah penting. Hal yang terpenting adalah kita menjadi diri sendiri dan menjadi versi terbaik dari diri.
Ketimbang memikirkan pendapat orang lain atau ingin menjadi seperti orang lain, lebih baik kita belajar untuk selalu menerima diri sendiri dan melakukan kebaikan. Gunakan apa yang diberikan Tuhan untuk kita demi kebaikan orang-orang di sekitar.
Jangan takut untuk merasa lemah dan tak sempurna. Kesempurnaan adalah milik Tuhan semata. Jadi, jika Tuhan yang maha segalanya saja mau menerima kita apa adanya, mengapa kita tak mau mencoba menerima diri sendiri?