Advertorial
Intisari-Online.com- Piala Dunia hampir mendekati final.
Banyak kejadian dan perilaku tak terduga selama pertandingan.
Salah satunya kebiasaan banyak pesepak bola untuk memuntahkan kembali air yang diminumnya ketika jeda.
Perilaku seperti ini cukup sering terjadi.
Setidaknya beberapa pemain Inggris seperti Harry Kane dan Delle Alli, juga bintang Portugal Cristiano Ronaldo melakukan kebiasaan tersebut.
Hal ini memunculkan pertanyaan, mengapa mereka melakukannya?
Tentu setiap pemain mungkin punya alasannya masing-masing saat meludahkan air minumnya.
Tapi menurut laporan New York Times, Rabu (11/07/2018), beberapa pemain mungkin mempraktikkan "pembilasan karbohidrat".
Baca Juga:Anak Kembar 3 Tahun Ini Dikurung dalam Lemari agar Orangtuanya Bisa Bekerja
Praktik dilakukan dengan cara berkumur dengan ciran karbohidrat selama lima hingga 10 detik kemudian meludahkannya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut bisa meningkatkan kinerja atletik berintensitas tinggi yang berlangsung sekitar satu jam.
Salah satunya adalah sebuah studi review pada 2014.
Penelitian itu menganalisis data dari 11 penelitian sebelumnya tentang pembilasan karbohidrat.
Baca Juga:Mengintip Rumah Ridwan Kamil yang Terbuat dari 30 Ribu Botol Bekas, Harga Sewanya Rp3,5 Juta Sehari
Para peneliti menemukan bahwa dalam 8 penelitian, peningkatan karbohidrat meningkatkan waktu kinerja dalam kegiatan seperti bersepeda dan berlari selama satu jam.
Namun, tiga penelitian lainnya menunjukkan bahwa praktik tersebut tidak memiliki efek apa pun pada kinerja atletik.
Meski begitu, secara keseluruhan, studi ini menunjukkan pembilasan karbohidrat memberikan manfaat kinerja atletik walau kecil.
Peningkatan kinerja tersebut hanya sekitar 2 hingga 3 persen saja.
Baca Juga:Inilah Daftar Rezeki Nomplok yang Sudah Menanti Zohri Setelah Jadi Juara Dunia Lari
Dr Souvar Poddar, dokter olahraga di UCHealth, Denver mengatakan bahwa ini tentang dorongan yang sama dari orang-orang yang menelan cairan karbohidrat selama latihan ketahanan.
Dengan tidak menelan karbohidrat, para atlet menghindari masalah pencernaan.
Misalnya saja jika cairan tersebut terlalu pekat maka tubuh harus memproduksi lebih banyak cairan untuk mengencerkannya, kata Dr Michael Joyner, ahli fisologi olahrada di Mayo Clinic Minnesota.
Walau begitu, para peneliti tidak yakin bagaimana pembilasan karb memperbaiki kinerja.
Baca Juga:Tambang Freeport: Sebuah Ironi Perampasan Gunung Suci Milik Suku Amungme
Salah satu hipotesis yang dipercaya adalah reseptor karbohidrat di mulut mengaktifkan area tertentu di otak, yang pada gilirannya meningkatkan fungsi motorik, atau gerakan tubuh, Poddar.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ketika orang memiliki rasa manis pada mulut mereka, itu dapat mengubah persepsi tentang seberapa keras mereka bekerja, kata Joyner.
Artinya, bahkan tanpa menelan cairan, cairan karbohidrat yang manis dapat membantu orang merasa segar atau lebih termotivasi, kata Joyner.
Namun, untuk diketahui, sebagian besar penelitian terkait pembilasan karbohidrat dilakukan pada pesepeda.
"(Sehingga tidak jelas bagaimana manfaat ini) bisa diterjemahkan pada situasi berisiko tinggi seperti Piala Dunia," ujar Joyner dikutip dari Live Science, Kamis (12/07/2018).
Meskipun sains belum sepakat tentang manfaat pembilasan karbohidrat ini, Poddar menyebut ada beberapa keunggulan dari metode ini.
"Metode (ini) relatif praktis, mudah diakses, dan ada kemungkinan sedikit kelemahan," kata Poddar.
Poddar juga menekankan bahwa memuntahkan larutan karbohidrat bukanlah sesuatu bisa dilakukan untuk olahraga lari maraton atau melakukan latihan yang berlangsung lebih dari satu atau dua jam.
Dia mengatakan, dengan latihan jangka panjang, manusia perlu mengonsumsi lebih banyak karbohidrat untuk mengisi otot-ototnya.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Banyak Pesepak Bola Meludahkan Minumannya Saat Piala Dunia?")
Baca Juga:Di Balik Truk Raksasa Tambang Freeport, Ada Perempuan-perempuan Tangguh di Belakang Setir