Namun, Dr. Sourav Poddar, dari UCHealth, mengatakan bahwa pembilasan karbohidrat hanya memberikan peningkatan kinerja sebesar 2 hingga 3 persen.
Baca juga: Kisah Luka Modric, dari Anak Pengungsi di Zona Perang Sampai Bawa Kroasia ke Final Piala Dunia 2018
Meskipun penelitian tentang fenomena unik ini belum menemui titik terang, para peneliti pada umumnya yakin bahwa pembilasan karbohidrat ini mampu memperbaiki kinerja para atlet.
Lebih lanjut, Poddar mengatakan bahwa reseptor karbohidrat yang ada di mulut mampu mengaktifkan area tertentu di otak yang mana mampu meningkatkan fungsi motorik atau pergerakan tubuh.
Penelitian juga menunjukkan bahwa rasa manis pada mulut mempu mengubah persepsi tentang seberapa keras mereka bekerja.
Dengan melakukan pembilasan karbohidrat, banyak pemain bola percaya bahwa mereka mampu jadi lebih segar dan termotivasi.
Poddar menambahkan, pembilasan karbohidrat nggak disarankan untuk kegiatan yang berlangsung lebih dari 1 atau 2 jam seperti maraton.
Dengan latihan jangka panjang, seorang atlet perlu mengonsumsi lebih banyak karbohidrat untuk mengisi keperluan otot-otot mereka.
Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Mengapa Pemain Sepak Pola Meludahkan Minumannya? Ini Penjelasannya"
Baca juga: Mengenal Vajra, Senjata Perang Kuno yang Konon Mampu Keluarkan Petir
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR