5. Stres tinggi
Sebuah penelitian dari Universitas Columbia, AS, menemukan fakta bahwa lelaki dengan tingkat stres yang tinggi ternyata memiliki kualitas sperma yang buruk dibandingkan dengan mereka yang slow-slow saja. “Terlalu banyak stres dapat membuang hormon reproduksi, atau mengarah pada pembentukan protein inflamasi yang melukai sperma,” kata Dr. Nangia.
Tak masalah apa yang Anda makan, carilah cara untuk menghindarkan diri dari kekhawatiran Anda untuk lepas kontrol – seperti berbicara dengan pasangan, meluangkan waktu untuk berolahraga, atau berkonsultasi dengan ahlinya jika stres masih tinggi, saran Dr. Nangia.
(Konsumsilah makanan-makanan ini jika sedang stres.)
6. Menaruh ponsel di saku celana depan
Paparan ponsel bisa mempengaruhi gerak sperma dan mengurangi jumlah sperma yang berenang. Begitulah kesimpulan dari 10 penelitian di Inggris. Pancaran radiasi ponsel bisa menyebabkan kerusakan DNA pada sperma. Selain itu, panas dari ponsel dapat meningkatkan temperatur di dalam skrotum dan menghambat produksi sperma, kata para peneliti.
Apakah lantas kita harus membuang perangkat-perangkat itu? Ya jangan, kata Dr. Nangia. Namun jika peduli dengan kesehatan sperma, bicaralah dengan dokter. Jika Anda menyimpan ponsel di saku celana sepanjang hari, setiap hari, mungkin perlu untuk mencari cara mengurangi paparan itu. Misalnya menaruh ponsel di kantung jaket.
7. Minum alkohol terlalu banyak
Minum bir atau segelas anggur saat jamuan makan malam tidaklah mengapa. Namun penelitian mengaitkan peminum kelas berat dengan tingkat testosteron yang lebih rendah, jumlah sperma yang lebih sedikit, serta lebih sedikit pula sperma yang sehat.
Menurut penelitian di Denmark, minum 25 cangkir atau lebih per minggu dikaitkan dengan penurunan yang nyata dalam hal kualitas sperma. Sementara yang minum 40 cangkir per minggu memiliki jumlah sperma lebih sedikit 35 persen serta 51 persen kurang sehat dibandingkan dengan mereka yang minum 1 – 5 cangkir seminggu.
“Alkohol adalah racun,” kata Dr. Nangia. Bukan hanya otak yang “tersakiti”, namun juga testosteron yang turun kadarnya, yang akhirnya berpengaruh pada produksi sperma.
Jika kebiasaan “minum” Anda mungkin mempengaruhi kesuburan, konsultasilah dengan dokter Anda.
Source | : | menshealth.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR