Jerman Menjadi Negara Pertama yang Melakukan Uji Coba Berita Palsu dari Facebook

Mentari Desiani Pramudita
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Jerman Menjadi Negara Pertama yang Melakukan Uji Coba Berita Palsu dari Facebook
Jerman Menjadi Negara Pertama yang Melakukan Uji Coba Berita Palsu dari Facebook

Intisari-Online.com- Tahun lalu Facebook sudah mencanangkan akan membuat fitur yang memberitahukan mana berita asli dan berita palsu. Di awal tahun 2017 ini, Facebook akan menguji berita palsu untuk pertama kali di Jerman.

Media sosial milik Mark Zuckerberg ini mulai mengadakan tes penyaringan berita palsu di Jerman. Cara kerja dari tes ini adalah pengguna akan melihat sebuah bendera di dekat artikel yang dibuat oleh Correctiv, tim pihak ketiga fakta checker.

(Facebook Akan Mulai Beritahu Penggunanya Jika Ada Berita Palsu yang Muncul di 'Timeline')

Jika tim fakta checker tidak menemukan fakta dari berita tersebut maka berita tersebut akan masuk news feed Facebook dan membuat berita tersebut sedikt dilihat pengguna lain.

Menurut juru bicara Facebook, untuk saat ini mereka akan fokus pada Facebook di Jerman. “Tapi kami pasti juga akan memikirkan negara lain,” jelasnya.

Alasan Jerman dipilih sebagai negara pertama karena Jerman telah memiliki data sendiri terkait berita palsu. Salah satu berita palsu yang menjadi viral di Jerman adalah berita mengenai gereja tertua di Jerman dibakar.

(Para Pelajar Ini Menciptakan Ekstensi Google Chrome yang Bisa Mengidentifikasi Berita Palsu)

Berita palsu ini sempat membuat beberapa pejabat Jerman mengancam perusahaan media sosial seperti Facebook dengan tuntutan UU pencemaran nama baik dan fitnah yang ketat. Oleh karena itu, pemerintah Jerman meminta Facebook segera membenahi platform mereka terkait berita palsu.

Selain di Jerman, berita palsu juga sempat menyesatkan beberapa pengguna saat perdebatan pemilihan calon Presiden di Amerika Serikat. Seperti Paus yang mendukung Donald Trump sebagai Presiden terpilih dan berita palsu mengenai Presiden Obama.

Artikel Terkait