Intisari-Online.com – Sebuah studi terbaru menunjukkan, anak-anak yang sering berolahraga memiliki gejala depresi yang lebih rendah dibanding mereka yang kurang aktif.
Para peneliti menggunakan alat pelacak aktivitas untuk mengukur seberapa banyak kegiatan fisik yang mereka terima, lalu bertanya kepada anak-anak tersebut dan orangtuanya apakah mereka memiliki gejala depresi.
(Awas Depresi, Petinju Ini Mau Bunuh Diri Beberapa Kali)
Studi ini melibatkan sampel anak-anak di Trondheim, Norwegia. Para peneliti memeriksa kesehatan mental anak-anak tersebut pada usia 6 tahun, kemudian melakukan wawancara lanjutan kepada orangtua dan anak-anak yang memasuki usia ke-8 dan 10 tahun. Dari hasil penelitian itu, diketahui bahwa anak-anak yang melakukan olahraga sedang hingga sering di usia 6 dan 8 tahun, gangguan depresinya lebih rendah dua tahun kemudian.
“Hasil ini menunjukkan bahwa meningkatkan aktivitas fisik pada anak bisa mencegah depresi,” kata pemimpin penelitian, dr. Tonje Zahl dari Norwegian University of Science and Technology in Trondheim.
Menurut dr. Gary Goldfield, psikolog di University of Ottawa, Canada, ada beberapa kemungkinan mengapa olahraga bisa membuat depresi berkurang. Pertama, saat berolahraga, otak mengeluarkan beberapa zat kimia yang bisa memperbaiki mood dan mengurangi depresi seperti endorphin, serotonin dan dopamine. Bergerak aktif juga bisa menurunkan kadar hormon stres kortisol.
“Aktivitas fisik juga bisa mengurangi depresi melalui proses sosial. Di antaranya meningkatkan interaksi sosial, memperbaiki kemampuan kognitif, belajar dan kemampuan akademis. Selain itu, olahraga meningkatkan rasa percaya diri melalui bentuk tubuh dan kualitas hidup,” tambah dr. Gary.
Yuk, ajak anak bergerak aktif agar tidak depresi di kemudian hari!