Intisari-Online.com – Hanya ada tiga mamalia di bumi yang diketahui mengalami menopause. Selain manusia, ada paus pilot sirip pendek dan paus pembunuh. Keunikan dua spesies paus ini hingga sekarang masih membuat sejumlah peneliti bingung. Namun, sekarang mereka sudah bisa sedikit menguak misteri ini.
(Paus Pembunuh Tertua di Dunia Diyakini Telah Mati)
Ada banyak mamalia yang spesies betinanya menjadi pemimpin kawanan, contohnya gajah. Pimpinan kawanan ini juga biasanya memberikan pengetahuan pada anggota yang masih lebih muda. Pada spesies gajah, pimpinan kawanan akan bereproduksi sepanjang usianya. Namun, paus pembunuh tidak bereproduksi selamanya karena mereka mengalami menopause.
Sekelompok peneliti menemukan fakta bahwa paus pembunuh betina yang sudah tua berhenti bereproduksi untuk mengurangi kompetisi antara bayi-bayi mereka dengan bayi dari anak mereka sendiri (cucu). Selain itu, paus pembunuh yang sudah berumur juga memiliki risiko lebih besar untuk keguguran saat melahirkan anak. Angka mortalitas anak mereka 1,7 kali lebih tinggi dibandingkan ibu paus pembunuh yang masih muda.
(Paus Bungkuk Ternyata Sering Melindungi Hewan Lain dari Serangan Paus Pembunuh)
Analisis ini dibuat berdasarkan data selama 43 tahun yang dikumpulkan dari populasi paus pembunuh di Kanada. Para peneliti berkata, hal ini merupakan proses seleksi alam karena jika paus pembunuh betina yang sudah tua tetap terus bereproduksi, mereka justru hanya membuang-buang waktu juga melahirkan bayi paus yang sudah tak bernyawa.