2012-2013
Ada dua kekerasan lagi terjadi pada tahun 2012 dan 2013. Data kekerasan itu berdasarkan hasil catatan Polres Metro Jakarta Utara.
2014
Kekerasan di STIP kembali terjadi pada tahun 2014. Kali ini nyawa taruna pertama, Dimas Dikita Handoko, melayang sia-sia di tangan para senior.
Dimas tewas dianiaya para seniornya karena dianggap tidak respek terhadap para seniornya. Kekerasan tak dialami Dimas sendiri. Enam teman lainnya juga ikut mengalami kekerasan serupa dari tiga taruna senior.
10 Januari 2017
Terakhir, kekerasan di STIP kembali terulang pada tanggal 10 Januari 2017. Taruna pertama, Amirullah Adityas Putra, tewas dianiaya oleh lima taruna senior tingkat dua. Amirullah dianiaya bersama lima taruna lain.
Kelima korban lain beruntung masih selamat dan mengalami luka memar. Pihak kepolisian menyatakan, enam taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing yang dianiaya oleh para seniornya terjadi saat "tradisi" menurunkan keterampilan alat musik tam-tam, bagian dari drum band.
Pada saat itu, enam taruna tingkat I yang dipanggil menghadap justru malah dianiaya lima seniornya dari tingkat II.
Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Awal Chairudin mengatakan, kegiatan menurunkan keterampilan alat musik menjadi tradisi di STIP. Sayangnya, bukan kepandaian yang diturunkan, melainkan kekerasan yang didapat para korban.
Polisi sudah menangkap lima orang yang diduga pelaku berinisial SM, WH, I, AR, dan J. Masing-masing peran para pelaku sedang didalami petugas.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR