Intisari-Online.com - Dalam kalender Cina, tahun 2017 ini adalah Tahun Ayam. Nah, sebuah penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan di AS mengungkapkan bahwa ayam termasuk binatang yang cerdas, memiliki kemampuan berpikir logis, serta berkepribadian unik. Meski, kadang-kadang licik.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Animal Cognition edisi Januari itu, dijelaskan bahwa ayam memiliki tingkat kecerdasan yang sama dengan mamalia dan primata.
(Di AS, ayam cemani dianggap hewan mistis.)
Misalnya saja, ayam jantan yang diketahui bisa menipu betina, dengan berkokok seolah-olah ada makanan di sekitarnya. Padahal itu dilakukan semata untuk menarik perhatian betina.
Di samping itu, ayam jantan yang sedang mendekati pasangan kawinnya juga akan berkotek dengan suara lebih pelan jika ada jantan lain di sekitarnya. Tujuannya agar pejantan pesaing itu tak mendekati betina yang diincarnya.
Ayam juga telah mengenal angka. Anak ayam yang baru menetas bahkan bisa membedakan jumlah dan memahami aritmetika sederhana.
"Berbeda dari unggas lain, ayam dikategorikan sebagai komoditas dan telah kehilangan jati dirinya sebagai binatang," kata Loro Marino, ilmuwan senior dari The Someone Project, yang terlibat dalam riset itu.
(Kisah Guirec yang keliling dunia dengan ayam kesayangannya.)
"Tetapi ayam punya kapasitas untuk berpikir dan membuat kesimpulan logis. Kemampuan seperti ini bahkan baru dimiliki manusia pada usia tujuh tahun. Ayam telah memahami interval waktu," kata Marino.
Tak hanya itu, ayam juga bisa mengendalikan diri untuk mendapatkan makanan yang banyak. Ayam bisa memilih posisi terbaik agar bisa mematuk makanan lebih baik, karakter yang membuktikan bahwa ia memiliki kesadaran akan dirinya.
Komunikasi ayam juga cukup canggih dan memiliki setidaknya 24 vokalisasi berbeda dengan tujuan berbeda - mulai dari suara untuk menarik perhatian pasangan, hingga untuk memperingatkan adanya bahaya.
Ayam juga memiliki emosi positif dan negatif, termasuk rasa takut dan cemas.