Langkah-langkah Menggunggah Video si Kecil di Media Sosial

Moh. Habib Asyhad
,
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Berlibur dengan bayi
Berlibur dengan bayi

Intisari-Online.com -Internet bisa menghadirkan peruntungan, bisa juga menyebabkan penyesalan. Termasuk juga dalam hal mengunggah video si kecil di media sosial. Maka, perlu diperhatikan langkah-langkah mengunggah video si kecil di media sosial ini.

(Ingin Mengajak si Kecil Jalan-jalan untuk Pertama Kalinya? Baca Dulu Tips Liburan Bersama Bayi Ini)

Jangan terlalu sering mengunggah

Tak ada batasan baku untuk mengukur seberapa sering orangtua boleh mengunggah foto/video anak ke medsos. Yang terpenting, aktivitas ini jangan sampai mengganggu kebersamaan orangtua dan anak

Sebatas momen spesial

Jangan sampai teman-teman kita bosan karena terlalu sering melihat tampang si kecil di media sosial. Untuk menyiasatinya, postinglah foto-foto mereka pada momen-momen spesial saja.

Unggah hal-hal yang positif

Tak jarang, orangtua mengunggah foto/video yang kurang elok dilihat. Contoh, video anak bicara kasar, anak memukul hewan, atau anak mengamuk. Padahal, medsos harusnya digunakan untuk pencitraan positif anak, sehingga anak bisa termotivasi, merasa bangga, dan senang. Bagusnya lagi jika memotivasi anak-anak lain.

Jangan paksa anak untuk tampil sempurna

Ada beberapa tipe orangtua yang melulu memaksakan kehendaknya kepada si anak, terutama untuk tampil sempurna. Bisa-bisa ini membuat si kecil menjadi lebih tertekan alih-alih merasa senang. Bagaimanapun, anak butuh kebebasan untuk melakukan hal-hal yang disukainya secara alami.

Hargai privasi si kecil

Bagaimanapun juga, si kecil juga butuh privasi. Sekecil apa pun mereka, lebih-lebih jika mereka sudah beranjak besar. Bila anak menolak difoto atau divideokan, kita sebaiknya tidak memaksakan kehendak sendiri. Semakin dipaksa, anak akan semakin menolak. Ada baiknya orangtua meminta izin terlebih dahulu.

Siapkan mental ketika menghadapi komentar negatif Media sosial, bagaimanapun juga, bagaikan hutan rimba yang tak bertuan. Banyak komentar positif, tak sedikit pula yang berkomentar negatif. Jadi, orangtua mesti memahaminya dan mempersiapkan mental sekuat tenaga. Paling tidak, mereka harus sigap jika sewaktu-waktu komentar negatif memburu.

Pakailah watermark

Cara ini bisa kita lakukan untuk mencegah hal-hal yang tak kita inginkan yang berkaitan dengan foto atau video anak-anak kita. Watermark seperti apa yang sebaiknya digunakan? Buatlah kata-kata positif, mendidik, dan menghibur, seperti: “Mama Sayang Kamu, Dek”; “Mengejar Cita-Cita”; “Adik Belajar Berjalan”; “Yuk, Belajar Membaca”; dan lainnya.

Ada rambu-rambunya

- Jangan pernah sekalipun memberitahukan tempat beraktivitas yang rutin dikunjungi anak. Jangan pula menyertakan lokasi pengambilan foto/video tersebut.

- Hindari mengunggah foto/video anak dengan tampilan seksi atau malah tanpa baju sekalipun si kecil masih di usia batita.

- Akun yang digunakan untuk mengunggah foto/video anak sebaiknya disetel dengan private mode on, bukan publish for public.

- Perhatikan, Instagram belum bisa mengatur privasi dari foto/video yang diunggah. Namun, kita tetap bisa mengubah pengaturan akun yang kita miliki dari private off ke private on terlebuh dahulu.

- Bagaimana dengan medsos yang tidak memiliki fasilitas seperti di atas? Cara yang terbaik dan teraman adalah tidak mengunggah foto/video anak di medsos tersebut. (Tabloid Nakita)

Artikel Terkait