Intisari-Online.com -Pernah Anda bertanya-tanya, apa resolusi Mark Zuckerberg di 2017? Jawabannya sederhana: pendiri Facebook, yang notabene merupakan media sosial paling moncer di seluruh dunia, hanya ingin keliling Amerika Serikat. Ia ingin bertemu banyak orang dengan banyak latar belakang.
(Facebook Membunuh Mark Zuckerberg)
Resolusi ini cukup sederhana, jauh lebih sederhana dibanding resolusi Mark pada 2016 lalu. Waktu itu, ayah Maxima Zuckerberg itu hanya ingin berlari sejauh 365 mil, belajar bahasa Mandarin, membaca sekitar 25 buku, dan membangun artificial intelligent (AI) personal untuk rumahnya.
“Saya berharap bisa membaur dan mengobrol dengan lebih banyak orang tentang bagaimana mereka hidup, bekerja, dan berpikir tentang masa depan,” kata Zuckerberg di akun Facebook personalnya.
Mark, seperti dilaporkan Kompas.com, ingin mendengar suara dari orang-orang dengan latar belakang berbeda-beda. Ini berhubungan dengan hasratnya selama ini di bidang komunikasi dan teknologi. Zuckerberg menggarisbawahi bahwa inovasi teknologi komunikasi bukan cuma soal kemudahan akses, namun efektivitas dan dampaknya bagi masyarakat.
“Selama berdekade, teknologi dan globalisasi telah membuat kita lebih produktif dan terkoneksi. Ada banyak manfaatnya, tapi mendatangkan tantangan bagi sebagian orang,” ia menuturkan.
Salah satu yang dimaksud Zuckerberg adalah tenaga kerja. Menurut laporan White House, teknologi pintar seperti robot, AI, dan self-driving car, akan meningkatkan produktivitas. Tapi, di saat bersamaan, inovasi tersebut akan memberantas lapangan kerja, utamanya di level keterampilan rendah alias low-skilled.
Zuckerberg percaya dampak negatif tersebut bisa dipangkas. Maka dari itu, ia merasa perlu mendengar cita-cita, opini, dan harapan dari lebih banyak orang. “Kita harus cari untuk mengubah aturan main (inovasi teknologi) sehingga dampaknya positif untuk semua orang,” ia menjelaskan. Penjelasan selengkapnya tentang resolusi 2017 Zuckerberg bisa ditilik di sini.