Intisari-Online.com- Empat perusahaan teknologi dunia, Google, Facebook, Microsoft, dan Twitter, saling bekerja sama mengatasi propaganda teroris. Keempatnya telah merancanakan tindakan mengenai aksi teroris yang menggunakan media sosial atau internet.
Keempatnya berupaya meningkatkan menghapus konten dari situs mereka, Google dengan Youtube, dan tiga media sosial popular saat ini. Salah satu upaya mereka adalah dengan menciptakan database umum.
(Baca juga: Modal yang Harus Dimiliki Jika Ingin Bekerja di Perusahaan Raksasa Google)
Keempat perusahan teknologi dunia itu juga akan menetapkan standar dari foto dan video yang berbau terorisme. Jika terdeteksi, maka secara otomatis akan dihapus. “Kami berharap kerja sama ini menyebabkan efisiensi yang lebih besar terhadap isu terorisme,” kata Mark Zuckerberg, CEO Facebook.
Ide mengenai kerja sama ini sebenarnya sudah sama ingin diutarakan secara resmi. Namun, beberapa perusahaan masih harus melakukan pengawasan lebih lanjut. Dan ketika konten semakin membuat gelombang serangan terorisme meningkat, barulah pengumuman ini dilakukan.
Seperti yang dilakukan oleh Twitter. Praktis, selama Februari sampai Agustus 2016, Twitter sudah menghapus dan menonaktifkan 235.000 akun dan konten yang ada isu terorisme.
(Baca juga: 9 Keuntungan Apabila Kita Bekerja di Perusahaan Apple)
Database ini direncanakan mulai berjalan pada awal tahun 2017. Selain itu, mereka juga akan mengajak perusahaan-perusahaan lainnya.
Rencana ini sudah mendapat dukungan dari Uni Eropa. Dalam forum Uni Eropa Internet, Menteri Koordinator Uni Eropa bagian penanganan terorisme berkata inilah cara yang tepat menghapus konten teorisme di media sosial dan internet.