Tidur merupakan cara efetif untuk menyembuhkan diri dari sakit
Intisari-Online.com – Masih banyak orang yang menganggap sepele tidur malam. Tidur, ya tidur. Titik. Ada yang durasinya terlalu singkat, ada pula yang terlalu panjang. Nah, kira-kira apa ya dampak tidur terlalu lama bagi tubuh kita? Berikut selengkapnya:
1. Obesitas
Baik kurang maupun kebanyakan tidur dapat menimbulkan masalah bagi tubuh kita. Salah satunya obesitas. Menurut sebuah studi, orang-orang yang tidur selama sembilan atau 10 jam tiap malamnya, 21 persen lebih mungkin untuk terkena obesitas. Tentunya bila dibandingkan dengan mereka yang tidur antara tujuh hingga delapan jam.
Sulit hamil Bagi Anda yang ingin segera memiliki anak, ada baiknya untuk tidak tidur terlalu lama tiap harinya. Sebab menurut peneliti, tidur terlalu lama dapat menurunkan peluang kehamilan. Dalam penelitian yang melibatkan 650 wanita yang menjalani fertilisasi in vitro, peneliti menemukan tingkat kehamilan tertinggi terjadi pada wanita yang tidur selama tujuh sampai delapan.
3. Merusak jantung
Merusak jantung Tak hanya rokok atau kurang berolahraga saja yang menyebabkan masalah bagi jantung. Tidur terlalu lama pun demikian. Ternyata tidur lebih dari delapan jam sehari dapat meningkatkan risiko masalah jantung. Menurut peneliti yang menganalisis data lebih dari 3.000 orang, tidur pajang dapat meningkatkan risiko terserang angina sebanyak dua kali lipat. Sedangkan risiko terserang penyakit arteri koroner sebesar 1,1 kali.
4. Merusak fungsi otak
Merusak fungsi otak Sebuah studi menemukan bahwa lansia yang tidur lebih dari sembilan jam sehari, memiliki fungsi otak yang semakin memburuk. Bahkan, perubahan otak mereka setara dengan penuaan dua tahun. Namun, Hasil terendah pada wanita yang tidur selama sembilan hingga sebelas jam.
5. Berisiko diabetes
Berisiko diabetes Selidik punya selidik, pemicu diabetes tak hanya menyoal gula saja loh. Ternyata orang yang tidur lebih dari delapan jam sehari memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terjangkit diabetes tipe 2 selama periode enam tahun.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.