Intisari-Online.com - Ada kabar bagus buat pecinta kopi nih! Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Circulation menemukan bahwa peminum kopi harian – yang minum kurang dari lima cangkir sehari – memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat beberapa penyakit. Lalu, apakah minum kopi bisa menambah umur lebih panjang?
Namun, hasil itu tidak lantas menyimpulkan bahwa kopi menjadi jawaban untuk memperoleh umur panjang. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang minum kopi secara rutin dalam takaran yang wajar memiliki risiko kematian lebih rendah akibat penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, kondisi otak, dan bunuh diri.
Penemuan itu hanya mengindikasikan sebuah keterkaitan, dan tidak bisa mengonfirmasikan bahwa kopi bertanggung jawab secara langsung dalam mengurangi risiko kematian akibat penyebab-penyebab tadi, tapi ilmuwan melaporkan bahwa banyak senyawa dalam kopi yang diketahui membantu resistensi insulin yang rendah atau peradangan, yang pada akhirnya membuat kesehatan kita lebih baik.
(Penelitian lain soal kaitan minum kopi dan risiko kematian)
Peneliti mengamati beberapa kelompok besar orang yang berjumlah total 208.500 laki-laki dan perempuan. Mereka ditanyai soal perilaku minum kopinya setiap empat tahun sekali selama tiga dekade. Hubungan antara konsumsi kopi dan risiko kematian yang lebih rendah bahkan ditemukan lebih menonjol di antara orang yang tidak pernah merokok.
Para peneliti mengakui bahwa metode penelitian tidak sepenuhnya dapat diandalkan, dan penelitian tidak dirancang untuk menemukan manfaat langsung dari kopi. Namun mereka berpendapat, perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami apa yang menyebabkan hal itu.
Soalnya, penelitian sebelumnya telah mampu mengisolasi beberapa senyawa yang berpotensi memberi manfaat bagi tubuh manusia. Seperti antioksidan yang bermanfaat dalam tubuh untuk melawan radang.
Menariknya lagi, para peneliti menemukan bahwa risiko kematian yang lebih rendah tak hanya dialami mereka yang minum kopi berkafein, tapi juga pada mereka yang minum kopi yang sudah dihilangkan kafeinnya (dekafein). Mereka pun menulis, ada komponen lain dalam kopi selain kafein yang berperan dalam hubungan antara konsumsi kopi dalam jangka panjang dengan rendahnya risiko kematian.
(Cukup 3 cangkir kopi sehari untuk turunkan risiko kanker hati)
Hasil itu mencoba merehabilitasi status kopi yang selama bertahun-tahun dianggap tidak sehat. Seperti yang dilaporkan TIME sebelumnya, banyak penelitian pada era 1970-an dan 1980-an yang mengaitkan kopi dengan risiko tinggi terkena kanker dan penyakit jantung tapi tidak memperhitungkan peminum kopi tersebut juga merokok, atau minuman beralkohol yang berkontribusi pada kanker dan penyakit jantung.
Selama kita tidak minum terlalu banyak, gaya hidup ngopi saat ini bisa dibilang sebagai gaya hidup sehat.