Minum Kopi Kurangi Risiko Diabetes

Muhammad Fauzan Aziz

Penulis

Minum Kopi Kurangi Risiko Diabetes
Minum Kopi Kurangi Risiko Diabetes

Intisari-Online.com – Meningkatkan konsumsi kopi sebanyak satu setengah gelas per hari, selama empat tahun dapat mengurangi risiko dua jenis penyakit diabetes.(baca juga: Secangkir Kopi Tidak Masalah Bagi Hipertensi)

Dilansir dalam jurnal Diabetologia, meminum kopi dapat mengurangi risiko diabetes. Peneltian ini dipimpin oleh Dr. Frank Hu dan Dr. Shilpa Bhupathiraju, dari Harvard University.

Menurut mereka, mengonsumsi teh dan kopi telah dihubung-hubungkan dengan berkurangnya risiko terkena dua jenis penyakit diabetes, tetapi sampai sekarang, masih sedikit yang tahu bagaimana kopi dan teh bisa mempengaruhi hal tersebut.

Mereka mulai menganalisis hubungan yang terjadi selama empat tahun mengonsumsi kopi. Dengan sampel yang luas, mereka coba mengobservasi, apakah benar meminum kopi dapat mengurangi risiko diabetes?

Para wanita muda, tua, dan pria berumur 40-75 tahun dianalisis untuk dimintai data-data terkait gaya hidup, kebiasaan makan, dan kondisi kesehatan yang dikumpulkan setiap empat tahun mengonsumsi kopi dalam interval 20 tahun.

Penghitungan berulang jangka panjang ini, membuat para peneliti dapat mengevalusi perubahan empat tahun selama meminum kopi.

Mereka juga meneliti apakah hal tersebut juga mengasosiasikan penyakit diabetes dengan kopi berkafein dan tidak.

Sampel dengan tingkat konsumsi kopi tinggi dan bisa mengaturnya, disebut sebagai high stable consumers,mereka setidaknya mengonsumsi tiga gelas kopi per hari.

Ternyata high stable consumers, dapat mengurangi risiko diabetes, 37% lebih rendah dari low stable consumers, yang mengonsumsi kopi satu gelas per hari.

“Dalam penelitian besar ini, kami menemukan jika meningkatkan konsumsi kopi dapat mengurangi risiko penyakit diabetes, selama empat tahun selanjutnya.”(baca juga: Agar Kopi Lebih Sehat untuk Diminum)

“Mengurangi konsumsi kopi ternyata malah diasosiasikan dengan tingginya risiko diabetes.” Ujar para peneliti. (sciencedaily.com)