Advertorial

Untuk Anda yang Merindukan Ibu yang Telah Tiada Hari Ini

Tika Anggreni Purba
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Sebesar-besar penyesalan yang akan dirasakan seorang anak adalah jika ia melewatkan kesempatan untuk memuliakan dan membahagiakan ibunya.
Sebesar-besar penyesalan yang akan dirasakan seorang anak adalah jika ia melewatkan kesempatan untuk memuliakan dan membahagiakan ibunya.

Intisari-online.com—Rasanya tidak benar kalau berbicara, memanggil, bahkan terus-menerus menangisi orang yang sudah meninggal.

Namun sejujurnya logika ini kadang tidak bisa diterima ketika rindu menyeruak dalam jiwa.

Apalagi jika orang yang telah tiada dan dirindukan itu bernama ibu.

Ibu sudah meninggal empat tahun yang lalu.

Baca Juga : Cinta Ibu yang Terjahit dalam Selimut Pernikahan, Sungguh Mengharukan

Baca Juga : Kasih Ibu Sepanjang Jalan: Ibu Ini Jadikan Tubuhnya Perisai Agar Anaknya Tidak Tertimpa Pohon Tumbang

Dan selama empat tahun pula sudah saya merindukannya.

Dan tentu saja saya semakin menyadari bahwa rasa rindu itu tidak akan berhenti di tahun-tahun selanjutnya.

Saya yakin, banyak anak di dunia ini yang diizinkan mengalami pengalaman kehilangan sosok seorang ibu.

Dulu, kata orang-orang semakin engkau dewasa, semakin mampu engkau mengontrol dirimu sendiri.

Baca Juga : Misteri Hubungan Bung Karno Dengan Ibu Terkasihnya

Baca Juga : Hari Ibu, Menteri Susi ‘Ancam’ Tenggelamkan Mereka yang Tak Ingat Ibunya

Tapi rupanya itu tidak berlaku ketika kita mengalami kehilangan.

Lagi-lagi kalau yang hilang dan pergi adalah seorang ibu.

Rasanya tetap saja, ada yang hilang, ada yang kurang, dan ah tidak terkatakan.

Tidak bermaksud membuat orang yang masih memiliki ibu lantas mengasihani kami yang sudah kehilangan ibu.

Tapi mungkin bisa memberikan suatu perenungan, untuk benar-benar memuliakan ibu jika dia masih ada di samping kita.

Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Kepergian ibu meninggalkan kekosongan yang tidak terjelaskan. Banyak hal yang terpikirkan, tapi sulit diungkapkan.

Namun yang paling tidak tertahankan adalah rindu.

Bicara soal rindu, sejak kehilangan ibu, rasa rindu bisa muncul tiba-tiba di mana saja dan di situasi apa saja.

Baca Juga : (Video) Hebat! Ibu Ini Tembak Mati Perampok yang Menodong Para Ibu dan Anak-anak di Peringatan Hari Ibu

Aneh sih, tapi begitulah misteri rasa rindu itu.

Tidak peduli di keramaian sekalipun, kalau mengingat ibu, ya pasti rindu.

Sehingga kadang-kadang harus pintar-pintar menyembunyikan emosi.

Tidak hanya rindu, sering kali pula, kami yang telah kehilangan ibu berandai-andai.

Seandainya ibu masih ada, mungkin kami akan sering selfie bersama.

Seandainya ibu masih ada, mungkin aku akan…,

Seandainya ibu masih ada mungkin akan lebih banyak hal berbeda yang terjadi.

Juga seandainya ibu masih ada, mungkin banyak hal-hal berat yang bisa dilalui dengan lebih ringan.

Sedalam itulah kehadiran seorang ibu dalam hidup anak-anaknya.

Untuk kita yang merindukan ibu yang sudah tiada di momen hari ibu ini. Jangan malu untuk bersedih namun jangan pula terpuruk dalam kesedihan.

Rindu tidak dilarang, tapi ingatlah bahwa ibu tidak pernah menginginkan anak-anaknya menangis dan larut dalam kesedihan. Berbahagialah untuk ibu!

Jika ibumu masih ada di dunia, jangan pernah sia-siakan kesempatan yang ada untuk memuliakannya, ibu layak menerima segala kebaikan dan kebahagiaan.

Baca Juga : Anak Durhaka dari Bantul, Tiap Hari Siksa dan Pukuli Ibu Kandung yang Merawatnya Penuh Kasih Hingga Berdarah-darah

Baca Juga : Jika “Ibu” adalah Sebuah Profesi, Kira-kira Berapa Besar Gajinya?

Artikel Terkait