Di negara-negara bekas jajahan Uni Soviet, produk-produk rumah tangga kerap digunakan sebagai alternatif murah untuk mengantikan minuman alkohol.
Biasanya botol-botol minyak mandi ini dilengkapi label yang menyatakan bahwa cairan itu dilarang dikonsumsi.
Namun, sejumlah koresponden di lapangan menyebut minyak mandi yang diminum korban bertuliskan mengandung alkohol etil (yang aman), bukan metanol (yang mematikan).
Analis menyebut sekitar 12 juta warga Rusia meminum alkohol murah dari produk rumah tangga, termasuk parfum, pembersih bekas cukur, dan cairan pembersih jendela.
Sanksi ekonomi dua tahun yang diterapkan Barat, akibat Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina, juga memperburuk situasi ini.
Polisi sudah melakukan penggeledahan ke pabrik tempat membuat minyak mandi itu dan menangkap pemiliknya.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut kematian tersebut sebagai"tragedi" yang memerlukan "perhatian yang segera."
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR